Cara menetaskan telur ayam menjadi poin penting yang perlu perhatian khusus dari para peternak. Peternak perlu melakukan cara yang tepat agar kualitas telur tetap terjaga dan tidak pecah.
Beberapa peternak ayam petelur terkadang salah dalam melakukan langkah-langkahnya sehingga sering mengalami kegagalan. Kalau hal itu terjadi terus-menerus, pasti rugi bukan?
Oleh karena itu, perhatikan beberapa langkah di bawah ini agar tingkat keberhasilan Anda meningkat:
- Memilih telur yang berkualitas baik untuk ditetaskan
- Memilah antara telur fertil dan infertil
- Menetaskan telur dengan metode yang sesuai untuk Anda
- Memahami tips dan syarat penetasan telur yang sukses
Itulah langkah-langkah dalam menetaskan telur ayam agar sukses. Yuk langsung saja kita bahas!
Baca Juga : Pentingnya Kebersihan Kandang Ayam Petelur dan Tipsnya
Bagaimana Cara Memilih Telur yang Cocok untuk Ditetaskan?
Memilih telur yang tepat merupakan langkah penting dalam proses penetasan ayam. Sebelum Anda memulai proses tersebut, ada baiknya Anda memahami kriteria dan tips memilih telur yang cocok untuk penetasan sebagai berikut:
1. Memiliki Berat dan Bentuk yang Ideal
Telur ayam petelur yang cocok untuk ditetaskan memiliki berat antara 50-65 gram. Oleh karenanya, disarankan untuk menimbang telur sebelum melakukan proses penetasan. Penetasan di bawah berat tersebut 70% gagal.
Selain beratnya, Anda juga perlu memperhatikan ukuran dan bentuk telur. Telur yang baik untuk penetasan memiliki bentuk oval, bukan bulat. Bentuk oval dengan perbandingan panjang dan lebar sekitar 2:3 yang merupakan bentuk yang ideal.
Telur dengan bentuk mendekati bola memiliki kualitas yang kurang baik karena memiliki ruang udara yang terbatas.
2. Memiliki Cangkang yang Kuat dan Utuh
Teliti secara menyeluruh semua bagian cangkang telur. Pastikan tidak ada kecacatan atau kelainan pada telur yang, seperti retakan pada permukaan atau cangkang telur yang lembek. Telur yang baik untuk penetasan harus memiliki kulit yang utuh dan bebas retakan.
3. Perhatikan Kebersihan dan Warna Telur
Selain itu, perhatikan juga kualitas kulit telur yang harus seragam dan bebas dari kotoran, karena kotoran dapat menyebabkan penyebaran penyakit dan mengganggu perkembangan embrio.
Kemudian, telur dengan warna kulit yang cenderung gelap lebih baik untuk penetasan. Telur berkulit gelap memiliki tingkat keberhasilan penetasan yang lebih tinggi dari pada dengan telur berkulit terang.
Pentingnya Memilah antara Telur Fertil dan Infertil
Meskipun telur memiliki ciri fisik yang baik seperti kriteria di atas, namun hal tersebut tidak menjamin bahwa telur tersebut fertil atau subur. Oleh karenanya, Anda harus memilah lagi telurnya, antara telur yang fertil dan infertil.
Ada beberapa alasan mengapa Anda harus memilah telur yang fertil dan infertil sebelum ditetaskan, yaitu:
- Dalam menetaskan telur, peternak memiliki kapasitas penetasan yang terbatas, misalnya batas maksimal kapasitas mesin tetas yang dimiliki. Jika Anda menetaskan telur infertil juga, maka kapasitas penetasan telur Anda akan terbuang sia-sia.
Oleh karenanya, sebaiknya Anda memilah antara telur yang fertil dan infertil sebelum memulai penetasan. - Telur yang infertil berisiko membusuk ditengah-tengah proses penetasan. Apabila sudah busuk, maka telur ini akan mencemari udara disekitarnya dan membuat telur lainnya ikut membusuk. Akibatnya, telur yang fertil pun juga ikut jadi rusak.
Metode Pemilahan Candling dan Sampling
Dalam memilah telur fertil dan infertil, ada 2 metode yang dapat Anda gunakan, yaitu metode candling dan sampling. Dalam artikel ini, kita hanya akan membahas informasi umum yang perlu Anda ketahui saja.
Untuk penjelasan langkah-langkahnya secara rinci, cek artikel berikut “Cara Membedakan Telur Ayam Fertil atau Infertil“.
1. Metode Candling
Metode candling adalah salah satu cara dalam memilah telur yang dilakukan dengan menggunakan bantuan cahaya dari alat candling. Pada metode ini, telur akan didekatkan dengan alat candling ini untuk menerawang isi telur. Telur yang fertil memiliki isi telur yang berbeda dengan telur infertil.
Cara ini perlu dilakukan pada satu per satu telur. Kelebihan dari metode ini adalah tidak ada telur yang rusak, sehingga tidak mengurangi jumlah telur fertil yang bisa Anda tetaskan.
2. Metode Sampling
Cara berikutnya adalah dengan metode sampling. Dalam metode ini, Anda hanya perlu memeriksa beberapa telur yang sudah Anda beli. Umumnya, metode ini digunakan ketika jumlah telur ada sangat banyak, dan tidak memungkinkan untuk diperiksa satu per satu.
Berbeda dengan metode candling, dalam metode sampling telur akan dipecahkan dan dilihat isinya. Telur yang fertil memiliki ciri khusus yang bisa menjadi pembeda dengan telur infertil.
Meskipun cara ini lebih cepat, namun dalam metode ini Anda harus memecahkan telur, yang berarti Anda mengurangi jumlah telur yang bisa Anda tetaskan. Selain itu metode ini hanya memeriksa sebagian kecil telur, jadi ada kemungkinan telur infertil yang terlewat.
Metode Penetasan Telur Ayam
Setelah mendapatkan telur yang berkualitas dan fertil, langkah berikutnya adalah memilih metode penetasan telur ayam. Ada beberapa metode yang bisa Anda pilih, sebagai berikut:
1. Penetasan dengan Mesin Tetas
Metode penetasan menggunakan mesin tetas atau inkubator adalah cara yang umum digunakan dalam penetasan telur ayam dalam skala besar. Inkubator menyediakan lingkungan yang terkendali dan stabil untuk meniru kondisi alami penetasan telur oleh induk ayam.
Karena semua faktor lingkungannya terkendali, maka tingkat keberhasilan metode ini cukup tinggi. Berikut adalah langkah-langkah menetaskan telur dengan mesin tetas:
- Pastikan inkubator terletak di tempat yang aman dan stabil, bebas dari gangguan suhu ekstrem, getaran, dan sinar matahari langsung.
- Pahami cara menggunakan inkubator, seperti cara mengendalikan lampu, kipas, atau fitur lainnya.
- Persiapkan mesin tetas atau inkubator yang telah terkalibrasi dengan suhu dan kelembaban yang tepat, setidaknya dari 24 jam sebelum penetasan.
- Tempatkan telur dalam tray atau rak dalam inkubator, pastikan posisi telur dengan sisi ujung yang lebih tumpul menghadap ke bawah.
- Atur suhu dan kelembaban inkubator sesuai dengan rekomendasi untuk jenis telur yang ditetaskan.
- Periksa telur secara berkala untuk memastikan kebersihan, keutuhan, dan kemajuan perkembangan embrio.
- Pada saat yang tepat, tergantung pada jenis telur, matikan putaran otomatis di inkubator dan biarkan telur dalam keadaan istirahat sebelum proses penetasan selanjutnya.
- Setelah periode penetasan yang tepat, biasanya berkisar antara 21-28 hari tergantung pada jenis telur, telur akan menetas dan anak ayam akan keluar dari cangkangnya.
Penetasan dengan mesin tetas merupakan metode yang memiliki tingkat keberhasilan paling tinggi. Meski demikian, dibutuhkan biaya atau investasi yang lebih besar untuk membeli mesin tetas ini.
Jika Anda ingin tahu mengenai persiapan dan suhu yang tepat untuk penetasan telur ayam, cek artikel berikut “Berapakah Suhu Penetasan Telur Ayam yang Tepat?“.
2. Penetasan Skala Rumahan
Untuk Anda yang ingin menetaskan telur dalam jumlah kecil, Anda bisa menggunakan metode skala rumahan ini. Metode ini menggunakan alat-alat sederhana, seperti kardus, lampu, atau lilin.
Meski metode ini lebih sederhana, namun tingkat keberhasilannya tidak setinggi penetasan dengan mesin tetas. Hal ini karena mesin tetas memiliki kemampuan untuk mengontrol lingkungan lebih baik.
Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda ikuti:
- Persiapkan kardus yang cukup besar dan cukup kuat untuk menampung telur dan mampu menjaga suhu di dalamnya dengan baik.
- Buat lubang kecil di sisi kardus untuk ventilasi udara yang cukup.
- Letakkan telur dalam kardus dengan posisi yang sama seperti pada metode inkubator, dengan sisi ujung yang lebih tumpul menghadap ke bawah.
- Pasang lampu pijar atau lilin di dekat kardus untuk menjaga suhu yang tepat. Perhatikan suhu dan kelembaban secara manual dan sesuaikan posisi lampu atau lilin untuk menjaga suhu yang stabil.
- Periksa telur secara rutin untuk memastikan kebersihan, keutuhan, dan perkembangan embrio yang normal.
- Jaga kelembaban dengan menambahkan air ke dalam kardus secara berkala atau menggunakan wadah kelembaban terpisah.
- Setelah periode penetasan yang sesuai, biasanya antara 21-28 hari, telur akan menetas dan anak ayam akan keluar dari cangkangnya.
3. Penetasan secara Alami
Metode penetasan alami adalah metode yang paling alami dan tradisional, yaitu dengan membiarkan ayam betina mengerami dan menetaskan telur secara alami.
Berikut adalah langkah-langkah dalam metode ini:
- Pilih ayam betina yang sehat dan memiliki naluri mengerami yang baik.
- Siapkan sarang yang nyaman dan terlindungi dari cuaca ekstrem di kandang ayam.
- Letakkan telur-telur yang akan ditetaskan di bawah ayam betina, dan biarkan ayam mengeraminya dengan telaten.
- Ayam betina akan memutar dan mengatur telur secara teratur untuk memastikan suhu dan kelembaban yang tepat.
- Periksa telur secara berkala untuk memastikan kebersihan, keutuhan, dan perkembangan embrio yang normal.
- Jaga kelembaban dengan menyediakan sarana mandi untuk ayam betina agar dapat menjaga kelembaban tubuhnya dan memindahkan kelembaban itu ke dalam telur.
- Setelah periode penetasan yang sesuai, telur akan menetas dan ayam betina akan merawat anak-anak ayam yang baru menetas.
Dalam memilih metode penetasan yang tepat, pertimbangkan skala produksi, sumber daya yang tersedia, dan tujuan Anda dalam penetasan telur ayam. Semua metode ini memiliki kelebihan dan tantangan tersendiri.
Selain itu, penting juga untuk memahami persyaratan dan tata cara masing-masing metode untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Tips dan Syarat Cara Menetaskan Telur Ayam yang Sukses
Setelah mengetahui metode-metodenya, ada beberapa tips mengenai syarat yang perlu Anda perhatikan agar penetasan sukses sebagai berikut:
- Usahakan suhu lingkungan penetasan berada di 36-38 derajat celcius.
- Pastikan memperhatikan tingkat kelembapan diantara 65-70 persen. Bila Anda bingung, cobalah membeli alat higrometer agar kondisinya benar-benar tepat.
- Usahakan mempunyai ventilasi yang cukup besar. Ini berfungsi untuk sirkulasi keluar masuknya udara.
- Syarat berikutnya adalah posisinya, usahakan diameter lebih besar menghadap ke atas dan diameter kecil ke bawah sebagai upaya percepatan proses penetasan.
Kesimpulan
Cara menetaskan telur ayam harus diperhatikan dengan baik agar telur bisa menetas dengan sempurna. Cara menetaskan telur ayam yang benar di atas menjadi contoh langkah penetasan telur dari awal sampai akhir.
Jika Anda mencari bibit ayam dengan kualitas tinggi, PT Putra Perkasa Genetika (“PPG”) adalah salah satunya. PPG merupakan pembibit unggas Indonesia yang sudah berkelas dunia. PPG mengkombinasikan teknologi modern, ahli dibidang pembibitan, dan pengalaman bertahun-tahun untuk dapat menghasilkan unggas dengan kualitas tinggi.
Jika Anda tertarik dengan produk DOC ayam kampung atau bibit unggas lainnya, segera kunjungi halaman produk PPG.




