Ayam broiler dengan pertumbuhan yang cepat dan bobot yang signifikan merupakan jenis ayam yang paling umum dipelihara untuk produksi daging. Mencapai standar bobot yang ideal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Lantas standar bobot ayam broiler berapa? Bisa bervariasi.
Faktor-faktor seperti genetika, manajemen pakan, dan lingkungan umumnya dapat mempengaruhi pertumbuhan dan bobot ayam broiler. Selain itu, pemilihan dari bibit juga menentukan berapa besar bobot dari ayam yang nantinya diperoleh.
Pemahaman yang baik tentang standar ini dapat membantu Anda meraih hasil yang optimal dalam produksi daging ayam broiler. Jadi, simak artikel ini hingga akhir untuk mendapatkan kira-kira seberapa besar standar bobot ayam broiler.
Baca Juga: Bagaimana Cara Ternak Ayam Potong untuk Pemula?
Berikut beberapa standar bobot ayam broiler mulai dari usia yang masih muda sampai ke usia siap panen. Umumnya bobotnya bervariasi dan tergantung dengan pemberlakukan yang nantinya diterapkan pada ayam.
Ayam broiler merupakan jenis ayam yang pemeliharaannya secara komersial untuk tujuan produksi daging. Dalam usia 1 minggu pertama, bobot ayam broiler menjadi salah satu indikator penting dalam menilai pertumbuhan dan kesehatan ayam.
Pada periode ini, bobot ideal untuk ayam berkisar antara 4,5 hingga 4,75 kali lipat dari bobot awal saat mereka masuk ke kandang
Sebagai contoh, jika ayam DOC (day-old chick) pertama kali masuk ke kandang dengan bobot awal 36 gram, Anda dapat mengharapkan bahwa dalam kurun waktu 1 minggu, bobot ayam tersebut akan mencapai 160 hingga 170 gram per ayam sebagai standar target.
Pencapaian bobot ini menjadi petunjuk bahwa pertumbuhan ayam berjalan dengan baik dan memenuhi standar target.
Ayam broiler merupakan salah satu jenis ayam yang digemari dalam industri peternakan. Pada usia 2 minggu, bobot ayam broiler menjadi indikator penting untuk mengevaluasi perkembangan dan pertumbuhannya.
Bobot ideal ayam pada usia 14 hari perkiraannya mencapai 2,4 kali lipat dari bobot pada minggu pertama. Jika bobot tersebut tercapai, hal ini menunjukkan bahwa pembelahan sel dan pembesaran sel pada ayam berjalan dengan optimal.
Misalkan, jika bobot ayam broiler mencapai 165 gram dalam waktu satu minggu, maka bobot pada minggu kedua harapannya berkisar antara 390-400 gram per ekor ayam. Standar bobot ayam ini menjadi acuan bagi peternak untuk mengetahui apakah pertumbuhan ayam sesuai dengan harapan.
Dalam penentuan standar bobot ayam broiler, peran peternak sangatlah penting. Pemberian pakan yang tepat, pengaturan suhu yang optimal, serta pengelolaan lingkungan yang baik akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler.
Mengapa bobot ayam broiler pada usia 3 minggu begitu penting? Bobot ayam yang mencapai standar tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan ayam berjalan dengan baik. Pada minggu pertama hingga minggu kedua, Anda perlu melakukan upaya yang konsisten untuk memastikan nutrisi dan perawatan yang memadai.
Pada minggu ketiga, bobot ayam broiler yang mencapai kurang lebih 1 kg menunjukkan pertumbuhan yang sehat. Di sisi lain, pada minggu keempat, diharapkan bobot ayam mencapai kurang lebih 2 kg.
Standar ini merupakan tolak ukur penting dalam industri peternakan ayam broiler, karena bobot yang mencapai angka tersebut menandakan bahwa ayam telah mencapai ukuran yang siap untuk melalui proses pemotongan dan pemasaran.
Baca Juga: Ayo Hitung FCR Ayam Broiler agar Anda Tak Rugi!
Bobot tubuh yang besar pada awal pemeliharaan memiliki dampak positif terhadap efisiensi pakan yang dikonsumsi ayam dalam proses pertumbuhannya. Secara umum, standar bobot ayam broiler CP 707 adalah antara 1,8 hingga 2,2 kilogram pada usia 42 hari.
Namun, perlu diketahui bahwa standar ini dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor seperti jenis pakan, metode pemeliharaan, dan kondisi lingkungan.
Pada minggu pertama, ayam broiler dengan jenis MB 202 (Pedaging) memiliki bobot rata-rata sebesar 187 gram, sedangkan ayam broiler dengan jenis MB 402 (Petelur) memiliki bobot rata-rata sebesar 75 gram.
Bobot ini menjadi penting karena dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler selanjutnya. Pemeliharaan ayam broiler haruslah dilakukan dengan metode yang tepat untuk mencapai hasil yang optimal.
Pada umur satu hari, berat awal ayam broiler adalah sekitar 40 g per ekor. Namun, dengan penerapan sistem closed house yang efektif, rata-rata berat badan ayam broiler setelah 30 hari dapat mencapai 1620 g per ekor.
Ini menandakan peningkatan berat badan sebesar 1580 g per ekor selama periode tersebut atau dengan kata lain, rata-rata kenaikan berat badan sebesar 52,67 g per ekor per hari.
Dalam pemeliharaan, ayam broiler ini biasanya berkembang selama 30 hingga 45 hari sebelum dipanen. Pada saat dipanen, berat rata-rata ayam broiler ini mencapai 1,39 hingga 2,45 kg yang setara dengan berat bersih daging ayam sekitar 1,11 hingga 1,96 kg.
Pemilihan Pokphand sebagai pilihan untuk pemeliharaan ayam broiler dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan. Standar bobot ayam broiler ini menunjukkan bahwa mereka telah tumbuh dengan baik dan mencapai berat target dalam waktu yang relatif singkat.
Baca Juga: Bingung Menentukan Umur Panen Ayam Broiler? Ini Tipsnya!
Dalam mencapai standar bobot ayam broiler yang baik, produk bibit ayam dari Putra Perkasa Genetika (PPG) menjadi pilihan terbaik. Dengan rancangan genetik yang canggih, produk ini memberikan kualitas, daya tahan, dan produktivitas yang lebih tinggi.
Anda dapat memanfaatkan produk ini untuk memaksimalkan bobot ayam potong yang Anda besarkan. Dengan menggunakan bibit ayam (DOC) dari PPG, Anda akan mendapatkan hasil yang lebih maksimal dan memenuhi standar bobot yang dibutuhkan pasar.
Segera hubungi tim PPG untuk informasi lebih lanjut.