Proses penetasan telur ayam pada dasarnya merupakan proses yang cukup riskan. Butuh waktu, dedikasi, hingga perencanaan matang supaya proses tersebut lancar. Hal ini bisa menjadi semakin riskan jika skalanya dalam jumlah besar.
Perlu diketahui bahwa lama proses pengeraman telur berjalan selama 3 minggu atau 21 hari. Penetasan bisa saja tidak membutuhkan pengeraman, tapi menggantinya dengan incubator khusus melalui pengawasan ketat.
Namun, bagaimana untuk menetaskan telus ayam secara sempurna? Jangan sampai proses ini gagal dan memberikan kerugian besar. Oleh sebab itu, simak baik-baik beberapa langkah untuk menetaskan telur di bawah ini.
Baca Juga : Jenis-Jenis Pakan Ayam Petelur dari Bibit hingga Dewasa
Ada beberapa tahapan di mana setiap proses membutuhkan pengawasan secara penuh. Tujuannya adalah untuk menjaga kualitas telur supaya tetap baik. Lalu, apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan?
Hal pertama yang harus Anda pahami adalah bagaimana memilih telur dengan bijak. Jika Anda belum berpengalaman untuk memilihnya, maka ada baiknya menanyakan terlebih dahulu kepada penjualnya.
Langkah kedua adalah pilih jenis metode penetasannya. Ada beberapa beberapa metode yang bisa digunakan. Anda bisa menggunakan metode incubator atau pengeraman secara alami oleh ayam betina.
Incubator merupakan salah satu alat bantu yang bisa digunakan dalam proses penetasan telur ayam. Biasanya, alat ini dipakai jika penetasan dilakukan dalam skala besar, misalnya untuk keperluan ternak.
Jika dilihat dari kelebihannya, incubator bisa digunakan jika Anda tidak memiliki ayam betina untuk pertama kali. Penetasan hanya bisa dilakukan oleh ayam betina. Jadi, Anda bisa menggantinya dengan incubator.
Selain itu, incubator juga memberikan kendali penuh kepada Anda untuk melakukan proses penetasan. Namun, perlu diingat bahwa pengaturan suhu juga sangat penting dalam proses penetasan melalui incubator.
Selain lewat incubator, Anda juga bisa menggunakan ayam betina saat proses penetasan telur ayam. Hal ini hanya berlaku jika Anda sudah memilikinya terlebih dahulu. Jika belum, Anda bisa membeli ayam betina langsung atau menggunakan incubator.
Cara ini merupakan cara alami dan mudah untuk dilakukan. Perlu dipahami bahwa jika menggunakan cara ini, Anda tidak perlu melakukan pengawasan secara intens. Anda hanya perlu mengawasi beberapa kali saja.
Namun, jika Anda menggunakan metode ini maka Anda harus menyediakan banyak ayam betina. Umumnya, setiap ayam hanya bisa mengerami 6-12 telur, tergantung dari ukuran masing-masing telur.
Langkah terakhir adalah menentukan lokasi penetasan. Memilih lokasi berarti Anda juga memberikan lingkungan yang sehat kepada telur. Dengan begitu, kualitas ayam yang menetas juga bisa lebih maksimal.
Jika menggunakan metode incubator, maka sebaiknya pilih lokasi dengat dengan sumber listrik. Pilih lokasi yang kokoh dan pastinya jangan biarkan hewan peliharaan lain atau anak-anak mendekat.
Jika menggunakan metode pengeraman alami, maka siapkan tempat yang nyaman. Siapkan beberapa jerami untuk digunakan sebagai tempat mengerami. Selain itu, jangan biarkan ada gangguan selama proses pengeraman.
Baca Juga : 7 Hal yang Harus Anda Tahu Sebelum Beternak Bibit Ayam Petelur!
Penetasan telur ayam bisa Anda dilakukan dengan 2 metode, pengeraman alami atau incubator. Anda harus memperhatikan setiap langkah dari metode yang akan digunakan. Anda bisa memulainya dengan skala yang kecil terlebih dahulu supaya Anda mengerti secara detail setiap langkahnya dan mengurangi resiko kegagalan.
Jika Anda tertarik memulai usaha penetesan telur ayam, pastikan Anda membeli bibit dari peternakan yang berkualitas. PT Putra Perkasa Genetika (“PPG”) adalah salah satunya. PPG merupakan pembibit unggas Indonesia yang sudah berkelas dunia. PPG mengkombinasikan teknologi modern, ahli dibidang pembibitan, dan pengalaman bertahun-tahun untuk dapat menghasilkan unggas dengan kualitas tinggi.
Jika Anda tertarik dengan DOC ayam atau produk peternakan dan pembibitan lainnya, ayo kunjungi halaman produk PPG.