Penyakit paratifoid pada ayam tentunya akan menimbulkan kerugian yang signifikan terhadap para peternak. Karena seperti yang bisa diketahui sendiri, ayam yang terserang penyakit apapun tentunya membutuhkan tindakan pengobatan. Ini membuat peternak harus mengeluarkan uang lebih.
Belum lagi ayam yang terkena penyakit, pada umumnya memiliki tingkat serta kualitas produktivitas yang menurun. Ini tentunya membuat Anda mengalami kerugian. Dengan kualitas yang buruk, tentunya harga di pasaran juga menurun dari rentang normalnya.
Lantas, sebenarnya bagaimana Paratifoid ini berdampak pada ayam? Apa saja gejala yang ditampakkan? Dan bagaimana cara pencegahannya? Berikut adalah ulasan lengkapnya!
Baca Juga: Penting, Kenali 7 Penyakit Jamur dan Parasit pada Ayam
Paratifoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, dan biasanya akan menginfeksi ayam yang masih berumur muda. Apabila sudah terinfeksi, maka ayam dapat mengalami gangguan sistem pencernaan yang cukup kronis. Ayam akan mengalami diare dan juga beberapa gangguan pada produktivitasnya.
Selain itu, apabila ayam sudah terserang paratifoid, maka kekebalan tubuhnya pun juga akan sangat berkurang. Dengan ini, akan memungkinkan sekali ayam mengalami gangguan penyakit yang lain dengan lebih mudah.
Infeksi bakteri yang satu ini dapat terjadi pada ayam muda dengan usia dua hingga empat minggu. Sedangkan untuk tingkat yang akut, biasanya menjangkiti ayam usia kurang dari dua minggu.
Pada umumnya penyakit paratifoid disebabkan oleh bakteri yang bernama Salmonella Sp. Dengan ukuran yang sangat kecil, bakteri ini tidak membentuk spora seperti mikotoksin. Bakteri Salmonella Sp. tumbuh pada suhu yang tinggi. Cuaca yang extrim juga kerap kali menjadi alasan bakteri ini tumbuh.
Ayam yang terserang biasanya karena terkontaminasi oleh beberapa benda yang terkontaminasi bakteri satu ini. Salmonella sendiri memang berasal dari beberapa kotoran hewan, kotoran manusia, dan juga air yang tercemar.
Paratifoid pada ayam dapat menyebabkan infeksi terhadap ovarium. Infeksi ini pada akhirnya akan membuat pencemaran di kuning telur.
Untuk penyebaran bakteri ini, biasanya dapat terjadi melalui pakan ayam, kandang ayam, dan benda-benda lain di peternakan yang sudah terkontaminasi.
Selain dari beberapa hal yang berkontak langsung dengan ayam seperti kandang serta pakan yang terkontaminasi, bakteri ini juga dapat terbawa oleh hewan yang lain. Misalnya saja, pada burung merpati, tikus, atau anjing yang membawa bakteri, melewati kandang dan menyebarkan bakterinya.
Baca Juga: Waspadai Jamur Mikotoksin pada Ayam, Ini Bahayanya!
Ayam yang terserang paratifoid, umumnya menunjukkan gejala sebagai berikut:
Gejala-gejala tersebut umumnya terlihat pada ayam muda, karena memang penyakit paratifoid sangat jarang menyerang ayam dewasa.
Dan jika sudah seperti ini, maka Anda harus mengeluarkan biaya lebih untuk melakukan pengobatan. Terlebih, daya tahan ayam sudah menurun sehingga akan mudah untuk terserang penyakit lainnya juga.
Karena itu, ada baiknya peternak memelihara ayam DOC yang memiliki struktur genetik unggulan, seperti misalnya DOC Gunsi. DOC Ayam Gunsi dari PPG disinyalir lebih unggul karena memiliki ketahanan tubuh yang tinggi. Begitu pun dengan tingkat produktivitas serta kualitas dagingnya.
Jika ayam sudah menunjukkan gejala di atas, maka Anda perlu melakukan tindakan penanganan sebagai berikut:
1. Pisahkan ayam yang menunjukkan gejala dari penyakit ini
Untuk mengatasi penyakit paratifoid pada ayam, Anda bisa memisahkan terlebih dahulu ayam yang bergejala dari kawanannya. Tujuannya adalah agar ayam yang sehat tidak tertular, dan supaya lebih mudah melakukan pengobatan pada ayam yang terjangkit penyakit ini.
2. Pemberian antibakteri dan antibiotik
Biasanya ayam yang sudah terjangkit perlu mendapatkan antibakteri serta antibiotik untuk mencegah resiko lanjutan yang lebih besar lagi.
Lalu, ada beberapa obat yang bisa diberikan pada ayam begitu terserang penyakit yang satu ini. Di antaranya adalah gentamisin, sulfametazin, furazolidon, dan spektinomisin, asam oksolinat, norfloksasin, atau enrofloaksin.
3. Bersihkan kandang & peralatan agar tidak ada bakteri yang tertinggal
Langkah selanjutnya adalah membersihkan kandang secara berkala, karena bisa jadi bakteri penyebab paratifoid masih ada di sekitar ayam yang terkontaminasi. Begitu pula dengan peralatan yang digunakan oleh ayam seperti tempat pakan juga litternya.
Apabila Anda menyadari tikus atau kucing sering masuk atau melewati kandang ayam, maka berilah pengamanan ganda agar hewan tersebut tidak masuk ke kandang. Karena hewan-hewan tersebut dapat membawa bakteri yang bisa menjangkiti ayam.
Tindakan pencegahan memang lebih baik karena Anda tidak harus mengeluarkan biaya sebesar pengobatan. Tentunya adalah dengan menjaga kebersihan kandang. Karena bakteri yang satu ini memang identik dengan kotoran.
Untuk mencegah paratifoid pada ayam, selalu bersihkan tempat makan serta litter ayam. Perhatikan juga pakan yang Anda berikan. Pastikan Anda menyimpan pakan pada tempat yang tertutup sehingga tidak memungkinkan adanya tikus yang masuk dan membawa bakteri.
Lakukan juga vaksinasi pada ayam untuk mencegah bakteri salmonella masuk dan menjangkiti ayam dengan mudah. Karena dengan daya tahan tubuh yang lebih tinggi, ayam tidak akan mudah terjangkiti penyakit apa pun.
Baca Juga: Heat Stress pada Ayam, Bahaya dan Penyebab Ayam Kepanasan
Dengan mengetahui apa saja gejala paratifoid pada ayam, Anda bisa lebih sigap untuk mengetahui lebih awal dan melakukan tindakan yang cepat. Pada intinya, menjaga kebersihan serta kehigienisan akan sangat berperan penting dalam menjaga ayam tetap sehat.
Selain itu, ada baiknya juga Anda memulai pencegahan sejak dalam proses pemilihan bibit ayam. Anda dapat memilih DOC Ayam yang memiliki daya tahan tubuh kuat sehingga tidak mudah terserang penyakit.
Untuk tips selengkapnya dalam memilih DOC ayam berkualitas, cek artikel berikut “Mau Beli DOC Ayam? Pahami Tips dan Trik ini agar Tak Rugi!“.
PT Putra Perkasa Genetika (PPG) adalah pembibit ayam dan bebek yang telah meneliti genetik bibit sejak 1988. Dengan menggabungkan teknologi modern dan keahlian para peneliti kami, PPG telah dapat menghasilkan DOC broiler maupun DOC kampung yang berkualitas.
DOC PPG memiliki daya tahan tubuh tinggi terhadap berbagai jenis penyakit, serta memiliki produktivitas yang sangat baik. Segera hubungi Tim PPG untuk informasi lebih lanjut!