Memilih pakan ayam merupakan hal penting untuk mendukung kesehatan dan pertumbuhan ternak. Dengan menentukan makanan yang baik maka produktivitas ayam juga dapat meningkat. Secara garis besar, ada dua jenis ayam ternak yaitu pedaging dan petelur. Para peternak tentu perlu membedakan keduanya karena memiliki kebutuhan gizi berbeda.
Para peternak awam umumnya kurang mengetahui perbedaan antara kebutuhan gizi petelur dan pedaging. Sehingga pemilihan makanan sendiri hanya berdasarkan popularitas di pasaran saja. Padahal hal tersebut dapat mengurangi produktivitas dari ayam ternak Anda.
Baca Juga: Jenis-Jenis Pakan Ayam Petelur dari Bibit hingga Dewasa
Perlu diketahui juga bahwa usia dari ayam tersebut juga mempengaruhi bagaimana bentuk pakannya. Ada yang menggunakan bentuk tepung, pelet, atau granule semuanya tentu menyesuaikan kebutuhan.
Apabila Anda menginginkan produktivitas tinggi, maka Anda perlu tahu bagaimana membedakannya. Tepung digunakan untuk anakan karena teksturnya lembut sehingga mudah dicerna. Kemudian granule atau crumble digunakan untuk ayam yang sedang mengalami masa pertumbuhan. Bentuk ini digunakan untuk merangsang pencernaan dari hewan agar mampu beradaptasi dan lebih kuat.
Pelet digunakan ketika hewan memiliki usia beranjak dewasa untuk membantu kekuatan pencernaannya. Pelet juga digunakan karena minim limbah, karena ayam tidak akan pilih-pilih makanan.
Dengan begitu peternak akan lebih efisien dalam hal pemberian makan pada hewan. Namun perlu diteliti juga bagaimana kualitas pelet karena sekarang banyak pabrikasi yang membuat pelet dengan kurang optimal.
Pada dasarnya makhluk hidup yang akan bertelur membutuhkan asupan kalsium lebih tinggi dari biasanya. Untuk ayam, kebutuhan kalsium tersebut ada hubungannya dengan kekuatan cangkang dan ketahanan produksinya.
Jadi ketika seekor ayam memiliki asupan kalsium tinggi, maka kemampuannya dalam memproduksi telur berkualitas akan meningkat. Ini tentu perlu diperhatikan oleh para peternak agar jeli dalam memberikan asupan makanan. Biasanya para pemelihara dalam negeri memberikan asupan berupa kulit kerang giling yang sudah dikeringkan. Bubuk hasil kerang giling tersebut kemudian dicampur pada pakan ternak.
Kandungan kalsium pada kulit kerang memang sangat tinggi dan optimal untuk menguatkan cangkang telur. Apabila ayam kurang asupan kalsium maka telurnya sangat mudah pecah ketika terkena guncangan sedikit saja.
Oleh karena itu, Anda memang harus jeli dalam memilih pakan ayam agar hasilnya bisa optimal. Selain memberikan campuran kulit kerang giling Anda perlu memperhatikan kualitas makanan yang diberikan.
Satu ekor ayam membutuhkan setidaknya 3 – 4 gram kalsium setiap hari. Dibutuhkan juga asupan air bersih untuk menjauhkannya dari potensi gangguan pencernaan juga penyakit menular lain.
Sudah banyak produk jadi untuk makan ternak sehingga Anda menjadi lebih mudah membelinya. Meski begitu, Anda boleh membuat pakan sendiri dari campuran katul, biji-bijian, kulit kerang, dan sayuran. Anda bisa menjadikannya dalam bentuk pelet atau sekedar dihancurkan saja menggunakan penggilingan.
Apabila ayam akan diambil dagingnya artinya disini Anda perlu memberikan dorongan nutrisi agar mereka tumbuh optimal. Asupan protein perlu ditingkatkan agar ayam pedaging bisa tumbuh lebih besar dan berbobot.
Biasanya para peternak ayam dalam negeri menyiasati dengan memberikan asupan biji-bijian lebih banyak. Sehingga kadar protein dalam pakan sehari-hari mencapai persentase cukup tinggi.
Penentuan waktu pemberian pakan yang diberi nutrisi lebih atau boosting ini juga perlu diperhatikan agar tumbuhnya bisa seimbang, serta ayam tidak jadi kegemukan yang akan menyebabkan penyakit. Jadi memang perlu teliti dalam menentukan momen pemberian pakan.
Empat minggu pertama ayam pedaging harus diberikan boosting protein sebesar 24 persen dari pakan yang diberikan. Baru setelah lebih dari empat minggu, bisa dikurangi menjadi 18 hingga 20 persen saja. Hal ini dikarenakan ayam pedaging memang rawan kegemukan dan mudah mati ketika mengalami kegemukan.
Anda sebagai peternak memang dituntut perlu lebih teliti dalam memantau pakan ternak. Asupan biji-bijian seperti jagung, kedelai, dan kacang tanah dapat dijadikan pakan utama bagi peliharaan tersebut.
Jangan lupa juga bahwa broiler mengkonsumsi dua kali lipat air dibandingkan petelur. Sehingga Anda perlu menjaga asupan air bersih agar dapat membantu peliharaan untuk mencerna makanannya.
Anda bisa membeli pakan ternak pabrikan yang sudah jadi, atau bisa juga membuatnya sendiri. Jika Anda tidak ingin membuat pelet, maka Anda dapat membuat tepung protein sendiri dari bahan biji-bijian. Cukup tambahkan air agar menjadi mash sehingga ayam mudah mengonsumsinya.
Baca Juga: Mau Beli DOC Ayam? Perhatikan 5 Ciri-Ciri Bibit Berkualitas Ini!
Memilih pakan ayam memanglah butuh ketelitian yang tinggi supaya produktivitas ayam juga tinggi. Akan tetapi, ada hal lain yang lebih penting dalam untuk mendapatkan ayam dengan produktivitas tinggi. Hal itu adalah memilih bibit ayam atau Day Old Chick (“DOC”) yang berkualitas.
Sifat genetik yang dimiliki DOC ayam sangat menentukan kualitas ayam saat dewasa nanti. Selain itu, sifat genetik tidak bisa diubah meskipun Anda memberikan pakan terbaik dan lingkungan yang paling bagus untuk DOC ayam. Oleh karenanya, pastikan Anda membeli DOC ayam dari distributor yang memiliki reputasi baik.
PT. Putra Perkasa Genetika (“PPG”) adalah pembibit unggas terbaik Indonesia yang sudah bersaing di ranah nasional maupun internasional. PPG telah mengombinasikan teknologi modern, ahli di bidang peternakan, dan pengalaman bertahun-tahun untuk menghasilkan bibit unggas terbaik. PPG menjual DOC, Day Old Duck (“DOD”), dan Day Old Quail (“DOQ”) yang memiliki daya tahan (robustness) dan tingkat produktivitas tinggi.
Jika Anda tertarik dengan produk PPG, silakan kunjungi website kami. Jangan ragu untuk menghubungi kami jika ada pertanyaan lebih lanjut atau untuk pemesanan, klik di sini.