Penyakit Necrotic Enteritis pada ayam merupakan salah satu ancaman yang patut diwaspadai. Karena dampaknya bisa sangat merugikan. Secara umum, penyakit ini akan mengganggu sistem pencernaan sehingga pertumbuhan menjadi terhambat dan daya tahan tubuh menurun.
Jika terjadi penularan antar kandang di area peternakan ayam, maka hal itu akan berimbas pada kerugian ekonomi yang cukup besar. Pasalnya, ayam yang terjangkit penyakit akan mengalami kerusakan mukosa pada usus, kekurangan darah, penyerapan nutrisi terhambat dan bahkan kematian.
Baca Juga: Tetelo pada Ayam, Gejala, Penyebab, hingga Pencegahan
Penyakit NE pada ayam disebabkan oleh pertumbuhan bakteri Clostridium perfringens yang hidup di usus buntu ayam. Perubahan lingkungan pada saluran pencernaan akan memicu terjadinya kondisi anaerob yang membuat bakteri berkembang biak dan bergerak ke saluran pencernaan bagian atas.
Pergerakan bakteri disertai dengan pengeluaran toksin sehingga menimbulkan kerusakan pada mukosa usus. Akibatnya penyerapan nutrisi semakin terhambat, ayam mengalami kekurangan darah, mengalami toxemia dan untuk dampak yang lebih parah bisa menyebabkan kematian.
Kondisi tersebut terjadi karena kerusakan di saluran pencernaan akan berpengaruh pada fungsi tubuh lainnya. Adapun yang menjadi faktor predisposisi pada penyakit NE ini antara lain adalah kondisi stress, ventilasi, kepadatan, supresi sistem imun, kelembaban litter, sanitasi yang buruk dan coccidiosis.
Pada saat ayam terjangkit penyakit NE, maka ada beberapa gejala yang muncul sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus. Gejala yang muncul akan sangat tergantung pada tingkat keparahan penyakit yang dialami, apakah masih ringan, akut atau kronis. Berikut ini penjelasannya.
Untuk serangan penyakit NE yang masih terbilang ringan biasanya menimbulkan gejala berupa diare, bulu berdiri, tidak nafsu makan, serta kondisi ayam yang bergerombol. Pada tahap ini kerusakan yang terjadi pada usus pun masih ringan.
Pada serangan penyakit NE akut akan memunculkan kondisi yang lebih parah, karena ayam bisa mengalami mati mendadak tanpa adanya gejala klinis yang menyertai. Bahkan tingkat kematian yang terjadi bisa mencapai 5-15%.
Pada serangan penyakit NE kronis, gejala yang muncul biasanya berupa pertumbuhan yang cenderung lambat, diare, ayam kurus dan nilai konversi ransum yang naik. Jika dilakukan pembedahan, maka akan terlihat usus mengalami penebalan, kasar, dan luka berbentuk ulkus.
Serangan penyakit NE yang terdeteksi sejak dini dengan kondisi radang usus ringan akan membuat pengobatan lebih cepat berhasil dan sembuh. Untuk serangan yang sifatnya kronis dan baru terdeteksi setelah mengalami radang usus parah, maka dibutuhkan penanganan yang tepat.
Kondisi radang usus yang parah akan membuat usus kesulitan mencerna makanan dan menghambat proses penyerapan nutrisi. Akibatnya kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi dengan baik dan daya tahan tubuh menurun drastis. Adapun upaya pengobatannya adalah seperti berikut:
Baca Juga: Mengenal Gurem pada Ayam dan Cara Mengatasinya
Necrotic Enteritis (NE) pada ayam merupakan penyakit yang harus segera diatasi meskipun masih menunjukkan gejala ringan. Karena jika tidak langsung diatasi bisa memicu serangan yang lebih parah dengan efek yang cukup membahayakan, karena ayam bisa mati secara mendadak.
DOC ayam Putra Perkasa Genetika (“PPG“) dihasilkan dari induk ayam dengan susunan genetik terpilih, sehingga memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat. PPG telah mengkombinasikan teknologi modern dengan pengalaman bertahun-tahun untuk menghasilkan ayam dengan kualitas terbaik.
Yuk segera kunjungi halaman produk PPG untuk pilihan produk DOC ayam pedaging, DOC ayam petelur, atau bibit unggas lainnya!