Dalam dunia peternakan, khususnya unggas tentu sudah tidak asing dengan beberapa jenis penyakit yang berisiko menjangkiti ayam. Seperti Avian Influenza (flu burung), Infectious Bursal Disease (IBD) maupun Newcastle Disease (ND). Yang tidak kalah berbahaya adalah Mycoplasma pada ayam.
Berbeda dari jenis penyakit unggas lainnya, Mycoplasma synoviae (Ms) memang kurang begitu dikenal. Padahal jenis penyakit ini mampu memberikan dampak yang cukup besar pada kesehatan ayam. Untuk mengetahui apa saja gejala dan cara mengobatinya, silakan simak ulasan berikut.
Baca Juga: Kolibasilosis Ayam, Gejala hingga Cara Penanganan
Secara garis besar, Mycoplasma merupakan sejenis mikroorganisme atau bakteri tanpa dinding sel yang menyebabkan masalah pada saluran pernapasan serta radang sendi (sinovitis) pada ayam. Risiko penyakit ini bisa terjadi di kandang, terlebih jika ayam dalam kondisi stress dan ventilasi buruk.
Beberapa pendapat mengungkapkan bahwa jenis penyakit ini sangat mungkin terjadi pada musim penghujan. Karena seperti yang diketahui, Mycoplasma synoviae memiliki karakteristik yang sangat sensitif terhadap suhu di atas 39oC.
Namun ada pula pendapat yang mengungkapkan bahwa risiko terjadinya penyakit Mycoplasma synoviae meningkat pada saat pergantian musim, yaitu dari musim panas ke musim penghujan. Karena pada periode tersebut terjadi perubahan suhu yang cukup ekstrim sehingga menimbulkan kelembaban yang memicu Mycoplasma synoviae.
Pada awal Mycoplasma menginfeksi ayam, mikroorganisme ini masuk melalui saluran pernapasan dan kemudian menempel pada selaput lendir di saluran pernapasan. Secara umum, infeksi ini tidak menunjukkan gejala klinis.
Namun jika infeksi disertai dengan komplikasi penyakit lainnya seperti IBD dan ND, maka akan menimbulkan beberapa gejala seperti berikut ini:
Gejala awal yang bisa terlihat ketika ayam terinfeksi Mycoplasma synoviae dan komplikasi ND atau IBD adalah ngorok. Selain itu kantung udara mengalami peradangan atau kekeruhan. Jika infeksi bersifat akut atau kronis maka akan menyebar melalui aliran darah ke organ yang lain.
Ketika Mycoplasma sudah menyebar, maka mikroorganisme tersebut akan bersarang pada tulang dada dan persendian kaki. Akibatnya ayam akan terlihat lesu dan pincang saat berjalan. Selain itu, nafsu makan juga mengalami penurunan secara signifikan.
Kelumpuhan yang terjadi karena infeksi Mycoplasma synoviae ditandai dengan adanya pembengkakan pada lutut serta jari kaki. Peradangan atau sinovitis tersebut menyerang membran sinovial yang fungsinya melapisi dan melindungi persendian.
Di area yang mengalami radang akan terlihat cairan kental warna putih hingga kekuningan. Cairan ini juga bisa ditemukan pada persendian sayap, jantung, kantung udara, kantong perut dan jaringan di bawah kulit. Bahkan pembengkakan juga bisa terjadi di hati, limpa dan ginjal.
Infeksi Mycoplasma synoviae pada ayam rupanya juga berpengaruh pada penurunan produksi telur. Sementara infeksi Mycoplasma pada ayam pedaging akan membuat berat badan menurun. Ayam yang terinfeksi akan cenderung duduk dengan kondisi bengkak pada kaki, lemah dan kurus.
Perlu diketahui bahwa infeksi Mycoplasma rentan terjadi pada ayam yang berusia 4 – 12 minggu. Adapun cara pengobatan yang diperlukan untuk mengatasi Mycoplasma synoviae adalah seperti berikut:
Baca Juga: 4 Tips Perawatan Ayam di Musim Hujan
Mycoplasma pada ayam termasuk penyakit yang sering diabaikan karena tidak menunjukkan gejala klinis yang berarti. Meski begitu perlu dilakukan upaya pencegahan yang efektif, karena komplikasi dengan penyakit lainnya akan menimbulkan dampak buruk yang sangat merugikan.
Bibit ayam Putra Perkasa Genetika (“PPG“) dihasilkan dari induk ayam dengan susunan genetik pilihan, sehingga memiliki daya tahan tubuh lebih kuat. PPG mengkombinasikan teknologi modern dengan pengalaman bertahun-tahun untuk menghasilkan unggas dengan kualitas terbaik.
Yuk segera kunjungi halaman produk PPG untuk pilihan produk DOC ayam broiler, DOC ayam kampung, atau bibit unggas berkualitas terbaik lainnya!