Bisnis peternakan ayam memang sudah sangat menjamur sekali mengingat permintaan yang sangat banyak dari masyarakat. Oleh karenanya, bisnis ayam broiler memang sudah banyak ada di Indonesia. Meski begitu, ternyata ada banyak hal yang harus diperhatikan oleh para peternak, salah satunya Chlamydiosis pada ayam.
Penyakit yang satu ini memerlukan penanganan dengan benar, karena dapat menular dengan mudah. Namun, Anda tidak perlu merasa khawatir lagi, karena berikut ini akan dibahas secara lengkap mengenai chlamydiosis.
Baca Juga: Penting, Kenali 7 Penyakit Jamur dan Parasit pada Ayam
Penyakit chlamydiosis umumnya memang dapat menjangkiti banyak sekali kalangan, mulai dari ayam, unggas jenis lainnya, mamalia hingga manusia. Apabila terjangkit penyakit yang satu ini, maka ayam akan mengalami gangguan pada sistem pernapasannya.
Chlamydiosis memang harus mendapatkan perhatian khusus karena cukup mudah untuk menular. Cara penularannya dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Penularan Vertikal
Untuk cara penularan vertikal, terjadi saat ayam indukan menularkan chlamydiosis pada telur yang berada di dalamnya. Ini membuat anak ayam tetasan dari telur tersebut otomatis terjangkit penyakit chlamydiosis. Tentunya ini akan sangat merugikan para peternak.
2. Penularan Horizontal
Penularan yang kedua adalah penularan secara horizontal. Ini merupakan penularan dengan melalui kontak langsung atau juga tidak langsung.
Untuk kontak langsung dapat terjadi saat adanya singgungan fisik secara langsung dari ayam yang sudah terjangkiti, terhadap ayam yang lainnya. Setelah terpapar secara langsung, biasanya dalam waktu dua minggu, ayam lain sudah terjangkiti penyakit yang satu ini.
Sedangkan kontak tidak langsung terjadi saat bakteri dari penyakit chlamydiosis berada di feses yang mengering, lantas terhirup oleh ayam sehat.
Setelah mengetahui dampak serta penularannya yang cukup mudah, maka sangat penting untuk para peternak mengenali gejala yang muncul pada ayam yang terserang chlamydiosis. Hal ini bertujuan agar dapat melakukan tindakan yang tepat sedini mungkin.
Namun sayangnya, gejala penyakit ini memang tidak mudah dilihat, sehingga Anda harus memperhatikan ayam dengan cermat. Ayam yang memiliki ketahanan tubuh tinggi bisa saja terjangkiti bakteri dari penyakit satu ini tapi tidak akan menunjukkan gejala apapun.
Meski demikian, ayam tersebut tetap bisa menyebarkan bakteri dan menulari kawanannya. Jika sudah seperti ini memang sangat susah sekali untuk dicari ayam yang menyebarkan penyakit tanpa menunjukkan gejalanya.
Namun, pada tingkat yang sudah akut atau juga kronis, ada beberapa gejala chlamydiosis pada ayam yang bisa Anda temukan, yaitu:
Karena gejala-gejala tersebut, biasanya tubuh ayam akan menjadi kurus.
Baca Juga: CRD pada Ayam, Penyakit Sistem Pernapasan Kronis pada Ayam
Chlamydiosis pada ayam disebabkan oleh bakteri yang bernama chlamydophila. Nah, bakteri ini ada dua jenis, yaitu C. psittaci atau Chlamydophila psicatti, dan juga C. trachomatis atau Chlamydophila trachomatis. Bakteri yang satu ini membuat ayam susah bernapas.
Bakteri ini berasal dari famili Chlamydiaceae, yang merupakan spesies bakteri intraseluler dan mematikan. Tingkat mematikannya ini dapat membuat wabah epizootik yang terjadi pada mamalia, dan juga klamdiosis di unggas.
Selain dari gangguan sistem pernapasan, bakteri Chamydophila juga dapat menjangkiti bagian organ ayam lainnya seperti hati dan limpa.
Bakteri yang satu ini bisa tumbuh dan hidup dalam feses ayam. Hal ini terjadi bakteri sudah berada di limpa ayam, sehingga dapat keluar melalui feses. Dengan begitu, ayam yang lain dapat terjangkit dengan mudah apabila peternak tidak menjaga kebersihan serta kehigienisan dari kandang.
Bakteri ini memberikan risiko kerugian yang cukup besar pada peternak. Karena apabila ayam mengalami penyakit yang satu ini, peternak tentunya harus mengeluarkan biaya lebih banyak untuk pengobatan.
Peternak juga harus melakukan sterilisasi kandang secara menyeluruh agar tidak tersisa lagi bakteri yang dapat menyerang ayam sehat lain. Dengan ini, cara pencegahan serta cara mengatasinya sangat penting untuk diperhatikan.
Seperti dalam pembahasan sebelumnya, ayam yang terjangkiti penyakit satu ini tidak menunjukkan gejala yang signifikan kecuali sudah berada dalam tingkat akut. Namun, apabila Anda menyadari bahwa ayam sudah menunjukkan gejala penyakit, maka yang Anda perlu melakukan hal berikut:
1. Melakukan Pemisahan antara Ayam Sehat dan yang Sakit
Anda perlu melakukan pemisahan antara ayam yang sakit dan yang sehat, agar penyakit ini tidak menular pada ayam yang sehat. Setelah Anda melakukan hal ini, maka Anda dapat melakukan serangkaian pengobatan pada ayam sakit tersebut.
2. Pemberian Obat pada Ayam yang Sakit
Sebelum memulai pengobatan, perlu Anda pahami bahwa tindakan ini dinilai tidak dapat menyembuhkan ayam secara total. Namun tetap saja, dengan melakukan pengobatan, ayam akan terhindari dari risiko kematian.
Obat yang bisa diberikan pada ayam berpenyakit chlamydiosis adalah klotetrasiklin. Ini merupakan sebuah obat yang akan membantu membersihkan beberapa bakteri dari tubuh ayam.
Dan karena tidak dapat menyembuhkan ayam secara total, maka tindakan pencegahan di sini lebih penting untuk kasus chlamydiosis pada ayam.
Untuk melakukan pencegahan, Anda bisa melakukan hal-hal berikut:
1. Meningkatkan Biosekuriti Kandang Ayam
Anda dapat lebih meningkatkan lagi dalam hal biosekuriti kandang tempat ayam tinggal. Karena seperti yang kita ketahui, bakteri ini bisa ditularkan dengan cukup mudah, terlebih apabila kebersihan kandang serta fasilitasnya tidak dijaga dengan baik.
Cara untuk meningkatkan biosekuriti tersebut adalah dengan melakukan sanitasi kandang dalam frekuensi yang cukup. Pastikan juga ventilasi udara sudah terpasang dengan baik sehingga sirkulasi udara dapat berjalan dengan baik.
Jagalah kebersihan serta kehigienisan kandang serta fasilitas peternakan Anda. Ini perlu Anda lakukan agar bakteri tidak tumbuh dengan mudah dan menjangkiti ayam.
2. Memastikan Jumlah Ayam tidak Melebihi Kapasitas Kandang
Pastikan juga populasi dari ayam ternak Anda tidak terlalu banyak jika dibandingkan dengan luas kandang. Tujuannya adalah agar kondisi kandang tidak terlalu padat. Karena, apabila populasi ayam terlalu padat, maka sirkulasi udara tidak akan bagus. Jika ada ayam yang terjangkiti, juga akan menular dengan lebih cepat lagi dengan terlalu padatnya populasi.
3. Menjaga Ayam agar Tidak Stres
Langkah pencegahan terakhir adalah dengan menjaga ayam agar tidak stres. Hal ini karena ayam yang stres memiliki daya tahan tubuh yang lemah, sehingga penyakit Chlamydiosis lebih mudah menyerang.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai ayam stres, kunjungi artikel berikut “Ayam Stress: Penyebab, Gejala, hingga Pencegahan“.
Penyakit chlamydiosis pada ayam memang cukup meresahkan dan membuat rugi para peternak. Namun dengan pembahasan gejala, cara mengatasi, hingga upaya pencegahan pada ulasan di atas, peternak dapat melakukan tindakan dini yang tepat.
Penyakit ini sangat membahayakan peternakan Anda, dan sebaiknya Anda melakukan tindakan pencegahan sejak dini. Selain dengan menjaga biosekuriti dan kebersihan peternakan, Anda juga bisa memilih ayam yang kuat dan sehat, yang kuat menghadapi berbagai jenis penyakit.
Untuk mendapatkan ayam dengan daya tahan tubuh yang baik, para peternak sebaiknya membeli bibit ayam unggul, seperti misalnya DOC Ayam GUNSI dari PPG.
PT Putra Perkasa Genetika (PPG) adalah pembibit unggas yang bersaing dalam skala global maupun regional. PPG telah melakukan penelitian ilmiah sejak 1988, dengan menggabungkan teknologi modern dan keahlian para peneliti PPG. Kami telah berhasil menghasilkan bibit ayam dan bebek berkualitas unggulan.
DOC PPG memiliki daya tahan tubuh tinggi terhadap berbagai jenis penyakit, serta memiliki produktivitas yang sangat baik. Segera hubungi Tim PPG untuk informasi lebih lanjut!