Tingkat biosekuriti dan kebersihan yang tinggi pada peternakan unggas sangatlah penting untuk menghindari wabah penyakit yang menyebabkan kematian massal unggas dan kerugian yang harus ditanggung karenanya. Salah satu wabah yang rentan menyerang peternakan unggas disebabkan bakteri Salmonella.
Dilansir dari Halodoc, Salmonella adalah bakteri yang menyebabkan penyakit salmonellosis yang menyerang sistem pencernaan. Unggas dianggap sebagai salah satu pembawa utama bakteri Salmonella. Hal ini telah menjadi perhatian masyarakat selama beberapa tahun terakhir.
Strategi untuk mencegah penularan Salmonella ke manusia harus dilakukan secara menyeluruh pada rantai produksi daging broiler, termasuk proses penyimpanan serta penanganan daging.
Baca Juga: 8 Tips Memberi Pakan dan Minum Bibit Ayam Agar Tumbuh Sehat
Strategi pengendalian bakteri ini pada unggas pedaging bisa dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu sebagai berikut:
- Fase pra panen (proses pembibitan dan proses ternak)
- Fase panen (proses transportasi)
- Fase pasca panen (di rumah potong hewan)
Pengendalian Salmonella pada Tahap Produksi (Pra Panen)
Masa pra-panen adalah masa awal untuk mengendalikan salmonella dalam peternakan Anda. Berikut tips untuk mengontrol salmonella pada tahap ini:
1. Langkah-langkah biosekuriti dan kebersihan
Tindakan biosekuriti dan kebersihan haruslah menjadi bagian dari rencana pengelolaan terintegrasi dari peternakan unggas. Langkah-langkah ini sangat penting untuk mengendalikan infeksi. Semua tindakan lain akan kehilangan manfaatnya jika tindakan biosekuriti tidak dijalankan. Tindakan yang harus dilakukan antara lain:
- Menggunakan bibit unggas bebas salmonella. Hal ini adalah titik awal yang paling penting untuk mencegah menyebarnya bakteri.
- Seluruh unggas yang masuk ke dalam peternakan harus dalam kondisi kesehatan yang baik.
- Membatasi akses ke dalam peternakan.
- Membuat fasilitas kamar mandi dan ruang ganti untuk pekerja dan pengunjung yang datang ke peternakan.
- Hanya izinkan pengunjung yang penting dan haruskan mengenakan pakaian pelindung (baju, sarung tangan, masker, dan lain sebagainya) dan sepatu boots yang telah didesinfeksi untuk boleh masuk ke dalam peternakan.
- Langkah-langkah sederhana seperti mencuci tangan dan kaki, membersihkan roda dan meminimalkan perpindahan antara kandang hewan yang berbeda perlu diterapkan dengan baik.
- Tindakan desinfeksi harus dilakukan pada setiap benda dalam peternakan secara rutin.
- Tetapkan zona bersih dan bebas dari vegetasi di sekitar bangunan untuk mencegah masuknya hewan pengerat atau serangga ke dalam gedung
2. Lima Prinsip Pengendalian Salmonella
Dalam mengendalikan salmonella, perhatikan 5 prinsip ini agar hasilnya bisa maksimal:
- Bibit Unggas bebas Salmonella. Bakteri ini ditransmisikan secara vertikal (melalui telur, dari induk ke bibit unggas), sehingga titik awal untuk setiap strategi pengendalian Salmonella adalah memastikan bibit unggas dan unggas parent stock bebas dari Salmonella.
- Memelihara anak unggas di lingkungan bebas Salmonella.
- Air dan pakan bebas Salmonella.
- Gunakan pakan pelet karena mengandung bakteri ini 10 kali lebih sedikit daripada pakan non-pelet (hal ini disebabkan suhu panas saat pembuatan pelet).
- Berikan antibiotik untuk menumbuhkan resistensi.
- Penambahan asam organik pada pakan dapat membunuh bakteri ini.
- Pembersih air minum secara berkala.
- Pemantauan rutin total rantai produksi
- Lakukan pemantauan pada setiap titik rantai produksi secara teratur, dengan cara pengambilan sampel.
- Tindakan segera ketika Salmonella terdeteksi
- Cari sumber infeksi.
- Minimalkan perpindahan kawanan untuk mengurangi risiko penularan antar kawanan unggas.
- Kotoran unggas dan limbah peternakan lainnya yang berpotensi terkontaminasi harus dibuang dengan cara yang aman.
- Perhatian khusus harus diberikan dalam pembersihan dan disinfeksi kandang dan peralatan unggas.
- Sebelum mulai mengisi fasilitas lagi, pemeriksaan bakteriologis harus dilakukan.
- Bangunan, permukaan dan peralatan harus dibersihkan dan didesinfeksi dengan benar.
Pengendalian Salmonella Selama Transportasi (Panen)
Pada masa panen, ada 3 hal yang perlu diperhatikan agar peternakan Anda bisa aman dari salmonella. Berikut 3 hal penting yang perlu Anda ketahui:
- Pakan harus ditarik dari unggas 8 hingga 12 jam sebelum waktu pemotongan untuk mengurangi jumlah kotoran yang bisa mengontaminasi karkas.
- Jika ada karkas yang terkontaminasi salmonella, maka semua peralatan yang kontak dengan karkas juga ikut terkontaminasi sehingga harus dibersihkan.
- Setiap kali penggunaan peralatan seperti: peti, wadah, dan kendaraan, semua harus dibersihkan dan didesinfeksi.
Praktik Pengendalian Salmonella Selama Pemotongan dan Pengolahan (Pasca Panen)
Bagi rumah potong hewan menjadi dua zona utama, yaitu:
- Zona kotor: Tempat penyembelihan hingga pengeluaran isi perut unggas.
- Zona bersih: Tempat melakukan prosedur yang dilakukan pada suhu rendah dan di dalam kontrol kebersihan yang ketat.
Proses pencabutan bulu, pengeluaran isi perut, pemanasan, dan pendinginan adalah titik kontrol yang penting pada tahap pemrosesan, di mana sering terjadi kontaminasi silang. Untuk mencegahnya, maka perlu dilakukan tindakan berikut:
- Unggas yang positif Salmonella selama proses pencabutan bulu dan pengeluaran isi perut mengontaminasi karkas. peralatan penyembelihan dan karkas dari lainnya yang dipotong pada saat yang sama.
- Gunakan aliran air tunggal dan menjaga pH air pemanasan di bawah 6,5. Hal ini akan mengurangi kontaminasi mikroba baik pada unggas maupun pada air.
- Suhu air saat pemanasan sebaiknya 51-53 °C.
- Kontrol parameter pendinginan, seperti suhu udara, pergerakan udara, kelembaban relatif dan penyaringan udara. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan Salmonella atau mikroba lainnya.
- Penggunaan asam perasetat dalam air pendingin dengan dosis dan waktu kontak yang tepat dapat mengurangi Salmonella dan kontaminasi mikroba lainnya pada kulit.
Baca Juga: Pentingnya Kebersihan Kandang Ayam Petelur dan Tipsnya
Kesimpulan
Tingkat biosekuriti (pembersihan dan desinfeksi) yang tinggi akan membantu menghambat munculnya penyakit di peternakan unggas. Sedangkan tingkat biosekuriti yang buruk, dapat menyebabkan penyebaran wabah penyakit, sehingga pemotongan seluruh kawanan yang terinfeksi harus dilakukan.
Jadi, ketika langkah-langkah biosekuriti diambil, risiko Salmonella atau mikroorganisme lain mencapai manusia akan berkurang seminimal mungkin.
Putra Perkasa Genetika (“PPG”) merupakan pembibit unggas terbaik Indonesia yang bersaing di ranah nasional dan internasional. Dengan mengombinasikan teknologi modern dan ahli di bidang pembibitan, PPG dapat menghasilkan bibit unggas terbaik sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.
PPG selalu menjaga peternakan tetap higenis dan bersih, sehingga terhindar dari bakteri salmonella dan bakteri lainnya. PPG menyediakan day old chicks (“DOC”), day old duck (“DOD”), dan day old quail (“DOQ”) yang berkualitas tinggi dan sehat.
Ayo kunjungi produk PPG untuk informasi lebih lanjut.
Jangan ragu hubungi tim PPG untuk konsultasi atau pemesanan produk.