Penyakit malaria tidak hanya menyerang manusia saja, tapi ada juga yang namanya malaria pada ayam. Sebagai peternak ayam, penting untuk mengenali penyakit yang bisa menyerang dan mengakibatkan kematian pada ayam ini.
Jika banyak ayam mengalami malaria dan mati, maka keuntungan besar yang seharusnya didapatkan oleh peternak akan berkurang drastis. Selain mencari tahu seperti apa penyakit malaria ini, pahami juga caranya mencegah malaria dan mengatasi masalah ini.
Baca Juga: Waspadai 7 Penyakit Ayam Broiler Berbahaya Ini!
Apa itu Malaria pada Ayam?
Penyakit malaria merupakan penyakit yang terjadi pada ayam yang berasal dari parasit protozoa. Parasit penyebab malaria ayam hidup dalam sel darah merah. Ada 3 spesies parasit protozoa, yaitu plasmodium sp, haemoproteus sp, dan leucocytozoon sp. Perbedaan dari 3 parasit protozoa ini ada pada sarangnya.
Misalnya, spesies plasmodium sp biasanya membuat sarang di otak, hati, serta darah angsa. Spesies haemoproteus sp biasanya membuat sarangnya pada limpa dan hati burung. Dan parasit leucocytozoon sp bersarang pada ginjal, paru-paru, hati, dan darah ayam.
Tiga spesies parasit diatas ditularkan melalui lalat dan nyamuk. Jadi, jika ada genangan air dekat kandang unggas, segera timbun atau tutup dengan tanah agar unggas tidak terkena malaria.
Gejala Malaria
Ada beberapa gejala yang akan muncul jika ayam terkena penyakit malaria, yaitu:
- Munculnya bintik merah yang muncul di bagian kulit dan muka ayam
- Muntah darah
- Warna kotoran menjadi hijau
- Kaki ayam lumpuh
- Bulu berubah kusam
- Ayam terlihat lemas dan lesu
Dari berbagai gejala yang muncul, ciri paling mudah untuk mendeteksi bahwa ayam mengalami penyakit ini adalah munculnya bintik merah di area kulit dan muka. Jika dibiarkan, penyakit ini bisa membawa kematian.
Penyebab
Seperti pada pembahasan sebelumnya, malaria yang terjadi pada ayam terjadi karena parasit leucocytozoon sp menginfeksi ginjal, paru-paru, hati, serta darah ayam. Parasit ini bisa menular dari satu ekor ayam ke ayam lainnya melalui nyamuk maupun lalat.
Penyakit ini bisa mengakibatkan berbagai resiko. Penurunan kualitas, penurunan jumlah produksi telur, serta kematian merupakan tiga risiko utama yang diakibatkan oleh malaria yang terjadi pada ayam. Angka kematian karena penyakit ini pun cukup tinggi.
Pada ayam pedaging atau broiler, angka kematian karena malaria pada ayam bisa mencapai 40%. Sedangkan pada ayam petelur atau layer, angka kematiannya bisa mencapai 30%. Peternak wajib mewaspadai penyakit yang sangat mematikan dan merugikan ini.
Untuk bisa mencegah penyakit ayam seperti ini, Anda bisa memulainya dengan memilih DOC ayam yang berkualitas, seperti Bibit Ayam Unggulan PPG. Cek halaman produk kami untuk informasi bibit ayam lebih lanjut.
Cara Mengatasi Penyakit Malaria Ayam
Jika sudah ada ayam yang terjangkit, maka peternak wajib mengambil tindakan cepat. Tujuannya adalah agar penyakit ini tidak menjangkiti ayam lain yang ada dalam peternakan. Selain itu, ayam yang terjangkit penyakit ini masih bisa sembuh. Tindakan cepat yang harus diambil adalah:
- Memisahkan ayam yang terkena penyakit ini dari ayam lainnya, kemudian berikan obat khusus ayam yang terkena malaria. Obat ini bisa ditemukan di toko online maupun toko hewan, namanya adalah maladex.
- Berikan maladex dengan dosis 1 ml untuk dicampurkan dengan 1 liter air. Untuk ayam yang terkena malaria, gunakan 0,2 ml/kg berat ayam. Berikan obat ini pada ayam yang terjangkit penyakit ini selama 2 hingga 4 hari berturut-turut.
Memisahkan ayam harus menjadi langkah pertama yang Anda lakukan. Jika terlambat, maka penyakit ini akan menjangkiti ayam lain sehingga biaya pengobatannya akan semakin membengkak. Kematian massal pun tidak terhindarkan dan kerugian akan meroket.
Bagaimana Cara Mencegahnya?
Selain mengobati ayam yang sudah terlanjur terkena penyakit ini, peternak juga wajib mengambil tindakan pencegahan. Dengan demikian, ayam lain yang kondisinya masih sehat tidak akan tertular. Bagaimana cara mencegah penyakit ini?
Untuk mencegah ayam lain mengalami malaria, solusi yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan minuman elektrolit dan memberikan multivitamin pada ayam. Selain itu, lakukan desinfeksi pada lingkungan serta lingkungan sekitar. Ikuti langkah ini untuk melindungi ayam dari serangan nyamuk.
- Siapkan botol plastik berukuran besar, bisa menggunakan botol bekas soda atau air mineral dengan ukuran 1,5 liter. Belah botol tersebut menjadi bagian atas dan bagian bawah.
- Larutkan gula merah secukupnya dalam air panas sebanyak 200 ml. Dinginkan larutan tersebut kemudian masukkan ke dalam bagian bawah botol plastik.
- Tambahkan ragi ke dalam larutan gula di dalam botol tapi jangan aduk sehingga akan muncul karbondioksida.
- Pasang bagian atas botol ke bagian bawah botol. Tapi pastikan untuk meletakkan botol dengan bagian mulutnya menghadap ke bawah.
- Lapisi bagian luar botol dengan kertas yang berwarna hitam atau tas kresek atau apapun yang berwarna hitam. Tapi biarkan bagian atasnya terbuka.
- Letakkan botol semacam ini di bagian luar dan dalam kendang ayam. Nyamuk akan tertarik untuk masuk ke dalamnya dan terperangkap di sana.
Cara ini sangat ampuh untuk mencegah nyamuk yang membawa malaria pada ayam menyerang ayam-ayam lain dalam kandang.
Baca Juga: Chicken Anemia: Penyebab, Gejala, Pencegahan
Dapatkan Bibit Ayam Berkualitas yang Tahan Penyakit
Memilih bibit ayam yang berkualitas bisa menjadi langkah awal yang baik untuk peternakan Anda. DOC berkualitas umumnya memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat terhadap penyakit, dan memiliki tingkat produktivitas yang tinggi.
Bagi peternak yang sedang mencari ayam berkualitas, temukan ayam DOC berkualitas dari PT Putra Perkasa Genetika (PPG). PPG merupakan pembibit unggas yang telah memiliki pengalaman penelitian selama puluhan tahun.
Kunjungi halaman produk PPG untuk dapatkan informasi lebih rinci mengenai pilihan bibit unggas.