Ayam termasuk salah satu unggas yang mudah sekali tertular penyakit. Salah satunya adalah kolera pada ayam yang juga dapat menular kepada manusia. Karena risikonya cukup besar, peternak sebaiknya memahami penyakit ini dengan baik.
Pada kesempatan kali ini akan diberikan penjelasan mengenai penyakit kolera yang menginfeksi ayam. Sebaiknya simak penjelasannya sampai bagian akhir untuk memperoleh informasi yang utuh dan lengkap.
Kolera pada unggas disebut dengan fowl cholera merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida (p. multocida). Penyakit ini bisa menyerang ayam liar maupun yang di peternakan.
Semakin bertambahnya umur, unggas khususnya ayam akan jauh lebih rentan terinfeksi penyakit yang satu ini. Kolera sering menyerang ayam pembibit jantan atau broiler yang usianya 33 sampai 35 minggu. Induk yang sedang bertelur juga rentan terhadap penyakit yang satu ini.
Penyakit kolera termasuk menular dan prosesnya berjalan sangat cepat. Penularannya terjadi melalui beberapa hal, salah satu cara penularan paling sering terjadi adalah melalui air minum yang terkontaminasi bakteri.
Selain itu, penyakit kolera juga bisa menular melalui perantara berikut ini:
Kalau sudah tertular penyakit ini, ayam akan mudah sekali mati. Jadi, kolera memang harus cepat ditangani dan sebisa mungkin dicegah supaya tidak menimbulkan kerugian bagi peternak.
Kolera terbagi menjadi 3 tipe dan masing-masing memiliki dampak yang berbeda kepada ayam, berikut detailnya.
Berikut ini adalah beberapa gejala yang timbul ketika ayam terinfeksi oleh bakteri kolera.
Ayam yang terkena kolera biasanya lebih banyak minum. Ciri yang paling mudah dikenali adalah paruhnya menjadi sangat basah. Selain itu, air minum yang tersedia juga sampai tercecer ke mana-mana.
Karena lebih banyak minum, ayam yang terserang penyakit ini juga nafsu makannya menurun. Tidak hanya menurun, bahkan ayam sampai tidak mau makan sama sekali.
Jika ayam sudah tidak mau makan dan lebih banyak minum, ini bisa menjadi indikasi yang kuat bahwa unggas tersebut terinfeksi oleh bakteri kolera.
Suhu tubuh ayam juga akan mengalami peningkatan, bahkan menjadi jauh lebih panas dari pada biasanya. Selain itu, ayam juga menjadi tidak aktif. Kolera pada ayam kerap membuat unggas tidak mau berlari.
Sebagian ayam yang terkena penyakit ini sering menyembunyikan kepalanya ke salah satu ketiak. Mereka juga cenderung memisahkan diri dari gerombolan ayam lainnya.
Ayam yang sudah terinfeksi akan lebih lemas dan lesu. Bahkan ada pula ayam yang sampai mengalami sesak napas saat terserang penyakit satu ini.
Warna dan tekstur kotoran ayam bisa menjadi salah satu tanda dari penyakit kolera. Kotoran biasanya akan berubah warna menjadi hijau. Selain itu, kotorannya juga memiliki tekstur yang jauh lebih encer dan berair.
Gejala terakhir yang bisa ditemukan dalam kasus kolera pada ayam adalah jengger mencuat. Warnanya juga berubah menjadi lebih pucat.
Mata ayam yang terpapar juga akan menjadi lebih sayu. Tidak segar dan berbinar seperti ayam sehat pada umumnya.
Meski kolera termasuk salah satu penyakit unggas yang sangat mudah menular, penularan masih bisa dicegah. Ini dia langkah-langkah pencegahan kolera ayam yang bisa dilakukan oleh peternak.
Vaksinasi merupakan salah satu langkah terbaik untuk mencegah ayam terinfeksi kolera. Vaksinasi sebaiknya dilakukan saat ayam berusia 6 hingga 8 minggu. Kemudian vaksinasi diulangi kembali 8 hingga 10 minggu setelahnya.
Vaksin yang bisa digunakan antara lain trivalen vaksin serotipe 1, 3, 4 dalam emulsi maupun vaksin inaktif yang telah diregistrasi.
Kebersihan kandang merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh peternak. Kandang yang bersih akan membuat ayam menjadi lebih sehat.
Pasalnya, ada banyak penyakit ayam yang disebabkan oleh kondisi kandang kotor. Tidak hanya kolera, ada penyakit lain seperti chicken anemia, dan penyakit lainnya yang bisa timbul akibat kandang kurang bersih.
Untuk tips-tips membersihkan kandang ayam, cek artikel kami berikut ini “Pentingnya Kebersihan Kandang Ayam Petelur dan Tipsnya“.
Langkah pencegahan terakhir yang dapat dilakukan adalah pengelolaan sanitasi yang benar. Kandang harus disterilkan kurang lebih 3 bulan sebelum kembali dipakai untuk mengembangbiakkan ayam.
Sterilisasi seperti ini wajib dilakukan, terutama untuk kandang yang sebelumnya sudah pernah terinfeksi kolera. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kandang benar-benar bebas dari bakteri kolera.
Ayam yang sudah terkena atau terinfeksi memang agak mustahil untuk benar-benar disembuhkan. Namun masih ada upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi kemungkinan kematiannya. Kolera pada ayam bisa ditangani dengan obat antibiotik dan antimikroba seperti preparat sulfa.
Guna mencegah penularan yang masih sehat dan menekan angka kerugian, sebaiknya pisahkan ayam yang sudah terinfeksi kolera dari kandang.
Kolera pada ayam termasuk salah satu penyakit yang sangat merugikan para peternak. Oleh karena itu, peternak wajib memahami langkah pencegahan dan pengobatan yang benar. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kerugian yang lebih besar.
Oleh karenanya, diperlukan bibit ayam yang telah tervaksin dan memiliki daya tahan tubuh yang kuat, seperti DOC Ayam PPG.
Dengan misi untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia dan kesejahteraan peternak lokal, PT Putra Perkasa Genetika (PPG) berupaya menghasilkan bibit unggas terbaik.
Didukung pengalaman bertahun-tahun dan teknologi terkini, PPG telah menjadi pembibit unggas yang bersaing dalam skala regional maupun internasional. Dapatkan berbagai pilihan DOC ayam, DOD bebek, dan berbagai perlengkapan peternakan terbaik hanya dari PPG.
Segera kunjungi halaman produk PPG untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan.