Buyung puyuh yang juga kerap disebut dengan gemak, adalah jenis unggas darat dengan postur tubuhnya yang kecil tapi gemuk/berisi. Ketahui berbagai jenis burung puyuh yang ada sampai saat ini, dari seluruh dunia.
Masyarakat Indonesia memang belum terlalu banyak mengembangkan ternak burung puyuh, padahal jenis usaha ternak tersebut keuntungannya bisa melimpah. Jenis-jenis burung puyuh yang ada di Indonesia hingga di luar negeri sebenarnya ada banyak sekali.
Baca Juga: Tidak Disangka! Inilah Manfaat Daging Burung Puyuh
Jumlah penyetok burung puyuh di Indonesia memang masih terbilang tinggi, sehingga harga telur dan dagingnya pun cukup mahal. berikut ini macam-macam burung puyuh yang ada di Indonesia dan dunia yang harus Anda ketahui:
Burung puyuh batu berasal dari Negara Indonesia dengan habitatnya di kawasan dataran tinggi. Ciri-ciri dari burung puyuh batu ini yaitu memiliki warna bulu yang hitam pekat dan pada bagian lehernya terdapat bulu berwarna putih.
Ukuran tubuhnya sangat kecil atau minimalis yaitu hanya 15 cm saja. Puyuh batu sering menjadi peliharaan karena memang jarang terbang dan mudah untuk ditangkap.
Ukuran tubuh burung puyuh pepekoh juga sangat minimalis yaitu 15 cm, yang awalnya hidup di hutan kemudian dikembangbiakan oleh masyarakat. Cara hidup puyuh pepekoh adalah berkoloni dan bisa diambil bagian telurnya.
Jenis burung puyuh petelur yang satu ini mampu menghasilkan 200 – 280 telur per tahun.
Burung ini tersebar di wilayah Asia Tenggara dan mudah ditemukan di wilayah dasar hutan. Ciri tubuh sengayan jantan yaitu memiliki paruh berwarna merah, dahinya putih, dan warnanya biru keunguan.
Sedangkan sengayan betina memiliki jambul abu-abu, sayapnya kecoklatan dan bulunya berwarna hijau.
Burung yang satu ini berasal dari Indonesia tepatnya di wilayah Sumatera. Puyuh rimba adalah jenis burung puyuh hias yang memiliki suara khasnya saat berkicau. Hidupnya berkelompok sekitar 2 – 5 ekor burung.
Keunggulan burung puyuh blaster adalah ukuran telurnya cukup besar yaitu sekitar 12 gr, dari bobot 200 gr. Burung puyuh yang satu ini termasuk jenis puyuh dwiguna yang memiliki dua fungsi, baik sebagai pedaging maupun petelur.
Berikutnya yaitu gonggong jawa, yang banyak ditemukan di wilayah dataran tinggi antara 1000 hingga 3000 mdpl.
Ciri fisiknya yaitu memiliki bulu kemerahan dan terdapat tanda yang bentuknya dan memiliki tanda di kepala dengan bentuk cincin hitam.
Puyuh jepang adalah salah satu yang mudah untuk dipelihara dan mudah juga untuk dibudidayakan. Penyebabnya yaitu produktivitas telurnya yang cukup tinggi yaitu antara 250 – 300 telur.
Tidak hanya menjadi puyuh petelur, tapi puyuh ini juga bisa dijadikan puyuh pedaging.
Sebagian orang menganggap bahwa puyuh albino memiliki kelainan genetik, tapi sebenarnya jenis puyuh ini memang memiliki gen resesif yang terdapat albino. Sayangnya, puyuh ini memiliki pandangan rabun dan daya tahan tubuhnya lemah sehingga mudah mati.
Burung puyuh yang satu ini berasal dari Amerika Utara, dengan postur tubuhnya yang jauh lebih besar dibanding burung puyuh lainnya. Panjang tubuhnya pun sekitar 25 – 30 cm.
Setelah mengetahui beberapa jenis burung puyuh dan penjelasanny, maka Anda bisa memilih jenis puyuh mana yang bisa dijadikan peliharaan, atau dimanfaatkan untuk pedaging/petelur.
Baca Juga: 7 Jenis Makanan Burung Puyuh yang Biasa Digunakan
PT Putra Perkasa Genetika merupakan pembibit unggas yang bersaing dalam skala internasional maupun nasional. PPG mengombinasikan teknologi modern dan keahlian pembibit berpengalaman. Ayo kunjungi halaman produk PPG untuk medapatkan informasi bibit unggas dan produk peternakan selengkapnya!