Saat beternak ayam, kesehatan adalah salah satu hal yang wajib diutamakan. Pasalnya, ada banyak jenis penyakit yang bisa tertular ke unggas yang satu ini. Salah satunya adalah infectious laryngotracheitis pada ayam.
Penyakit infectious laryngotracheitis sendiri sebenarnya bukan hal baru dan pastinya sudah familier di kalangan peternak. Agar bisa mencegah dan memberikan penanganan dengan benar, sebaiknya pahami penjelasan tentang penyakit ayam tersebut di bawah ini.
Infectious laryngotracheitis atau biasa disingkat menjadi ILT merupakan salah satu jenis penyakit ayam yang akut. Beberapa tanda ayam terkenal penyakit ILT adalah batuk-batuk, sulit napas, serta mengeluarkan eksudat yang disertai darah.
Gejala-gejala seperti ini timbul karena infectious laryngotracheitis memang menyerang saluran pernapasan ayam.
Di Indonesia, sebaran infectious laryngotracheitis sudah sangat luas dan bisa menyebabkan kerugian besar bagi para peternak. Sebelum menyebar sampai ke Indonesia, kasus ILT pada ayam pertama kali ditemukan pada 1920 di Amerika Serikat.
ILT pada ayam disebabkan oleh infeksi virus herpes yang merupakan salah satu dari keluarga alphaherpesvirinae. Virus ini mudah sekali menular dari satu ayam ke ayam lainnya. Herpes termasuk virus yang memiliki bentuk kuboid beramplop, memiliki DNA, serta peka terhadap ether.
Virus ILT sangat sensitif terhadap material yang panas dan punya sifat lipolitik seperti kloroform. Di antara suhu -20 hingga -60 derajat celcius, virus ini masih bisa bertahan hidup. Namun akan rusak di suhu 55 derajat celcius dalam waktu 10 sampai 15 menit.
Umumnya, virus infectious laryngotracheitis lebih suka berkembang biak di kelenjar mata unggas. Selama 7 hingga 10 hari sejak terpapar virus, ayam mungkin tidak akan menunjukkan gejala. Gejala-gejala klinis baru akan muncul setelah masa inkubasi.
Seperti yang sebelumnya sudah dikatakan, penyakit infectious laryngotracheitis sangat mudah menular dari satu ayam ke ayam lainnya. Angka morbiditasnya mencapai 90 – 100%, Sementara angka kematian atau mortalitasnya 10 – 5%.
Berikut adalah beberapa gejala yang kerap terlihat dari ayam yang terjangkit virus infectious laryngotracheitis.
Infectious laryngotracheitis merupakan virus yang menyerang organ pernapasan. Tidak heran jika salah satu gejala yang ditimbulkan adalah ayam lebih sulit untuk bernapas.
Pasalnya, di dalam hidung dan saluran napas ayam terdapat lendir. Hal ini membuat udara sulit untuk masuk dan keluar dari saluran pernapasannya. Akibatnya, napas ayam menjadi terengah-engah dan tidak normal seperti saat sehat.
Virus infectious laryngotracheitis umumnya berkembang biak di kelenjar mata unggas. Oleh karena itu, unggas yang terjangkit kerap mengeluarkan kotoran basah dari matanya.
Karena merasa tidak nyaman dengan hal ini, ayam kerap menggaruk sekitar matanya menggunakan kaki. Selain itu, ayam juga sering mengusapkan matanya ke bagian sayap. Jika mendapati sayap ayam basah, kemungkinan besar terjadi karena lendir mata.
Lendir yang menyumbat saluran napas ayam terkadang juga keluar melalui hidung dan mulut. Namun lendir ini kerap disertai dengan bercak atau noda darah.
Kalau ayam sudah menunjukkan tanda seperti ini, artinya infectious laryngotracheitis yang diderita sudah cukup parah.
Infeksi virus infectious laryngotracheitis pada ayam juga berpengaruh terhadap produktivitasnya. Produksi telur ayam kemungkinan akan menurun sekitar 10% sampai 50% tergantung pada tingkat keparahan penyakit.
Produksi telur ayam akan normal kembali setelah 3 hingga 4 minggu sejak terinfeksi virus infectious laryngotracheitis. Oleh karena itu, penyakit ILT benar-benar membuat peternak merugi.
Jika Anda tertarik untuk mengetahui kunci produksi telur ayam yang berlimpah, kunjungi artikel PPG berikut ini “Inilah Rahasia Produksi Telur Ayam Berlimpah“.
Gejala terakhir yang timbul pada ayam yang menderita infectious laryngotracheitis adalah mengeluarkan suara seperti tercekik.
Banyak kasus ILT yang disertai dengan hiperemia mukosa trakea. Hal ini merangsang saluran napas ayam menghasilkan trakeitis hemoragik berat yang disertai bekuan darah. Bekuan darah serta agregasi epitel yang terakumulasi akan menghalangi glotis.
Akibatnya, ayam mengalami sesak saat menarik napas. Oleh sebab itu, ayam akan mengeluarkan suara seperti tercekik.
Meski penyebaran ILT sangat masif dan membuat peternak merugi, sampai saat ini masih belum ditemukan obat untuk mengatasinya.
Bahkan belum ditemukan obat untuk menurunkan tingkat keparahan dari gejala yang terjadi pada ayam. Jadi, yang bisa dilakukan peternak adalah mencegah, mengendalikan, serta memberantas virus serta ayam yang sudah terinfeksi.
Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah ayam ternak terinfeksi ILT.
Kalau sudah ada ayam yang terlanjur terinfeksi infectious laryngotracheitis, penanganan yang bisa dilakukan antara lain:
Infectious laryngotracheitis pada ayam merupakan salah satu penyakit yang merugikan peternak. Artikel ini sudah menjelaskan tentang gejala-gejala yang timbul, langkah-langkah pencegahan, serta penanganan yang benar untuk ayam yang terinfeksi ILT.
Dengan misi untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia dan kesejahteraan peternak lokal, PT Putra Perkasa Genetika (PPG) berupaya menghasilkan bibit unggas terbaik.
Didukung pengalaman bertahun-tahun dan teknologi terkini, PPG telah menjadi pembibit unggas yang memiliki daya tahan tubuh yang tinggi terhadap berbagai jenis penyakit serta memiliki produktivitas yang baik. Dapatkan berbagai pilihan DOC ayam, DOD bebek, dan berbagai perlengkapan peternakan terbaik hanya dari PPG.
Segera kunjungi halaman produk PPG untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan.