FCR atau Feed Conversion Ratio ayam broiler adalah suatu rasio yang perlu dihitung oleh para peternak broiler. Hal ini dilakukan dalam rangka mengontrol produktivitas pembudidayaan secara berkala. Dengan melakukan perhitungan FCR, maka Anda bisa menjaga efisiensi pemberian pakan dan memaksimalkan keuntungan.
FCR adalah salah satu tolak ukur yang bisa dipakai untuk mengetahui tingkat produktivitas dari ayam broiler. Dengan mengetahui nilai FCR, maka peternak dapat menganalisis seberapa baik tingkat produktivitas budidayanya.
Baca Juga: Cara Menghitung FCR, IP, dan Performa Ayam Petelur Lainnya
FCR atau Feed Conversion Ratio adalah total jumlah pakan yang diperlukan untuk bisa menghasilkan 1 kilogram daging ayam broiler. Jika nilai FCR semakin kecil, maka tingkat produktivitas budidayanya akan semakin baik.
Hal ini bisa terjadi karena semakin kecil nilai FCR, maka semakin sedikit pula pakan yang kamu butuhkan untuk menghasilkan 1 kg daging ayam.
Menghitung FCR secara berkala sangat penting agar Anda bisa memeriksa data tingkat produktivitas budidaya ayam yang terbaru. Dengan begitu, maka bisa diidentifikasi jika produksi ayam broiler mengalami penurunan. Selanjutnya, Anda bisa segera mencari solusi untuk mengatasinya.
Apabila nilai FCR lebih besar dari standarnya, maka kemungkinan besar telah terjadi pemborosan pakan. Hal ini bisa terjadi karena pemanfaatan pakan yang tidak maksimal untuk menambah bobot ayam.
Adapun faktor utama penyebab dari masalah ini adalah timbulnya rasa stres pada ayam. Stres akan ditanggapi oleh tubuh dengan cara memobilisasi glukosa yang diubah menjadi energin sekaligus menekan rasa stres itu sendiri.
Akibatnya, energi yang diarahkan untuk menambah bobot ayam hanya tinggal sedikit.
Perlu diketahui bahwa standar FCR dari ayam broiler adalah batasan jumlah pakan yang dibutuhkan untuk bisa menghasilkan 1 kilogram daging broiler.
Agar bisa mengomparasikan nilai FCR secara akurat, maka sebaiknya cari tahu terlebih dahulu klasifikasi ayam broiler. Umumnya, jenis ayam broiler terpopuler di Indonesia adalah jenis Cobb dan Ross.
Berikut adalah standar FCR untuk ayam jenis Cobb berdasarkan umurnya:
Berikut adalah standar FCR untuk ayam jenis Ross:
Lantas, bagaimana cara membandingkan nilai FCR? Jika FCR di bawah standar, artinya peternakan ayam broiler tergolong efisien dalam mengelola makanan.
Sedangkan nilai FCR yang berada di atas standar menandakan bahwa peternakan Anda terlalu banyak menggunakan pakan ternak dan pertumbuhan berat badan ayam Anda kurang maksimal.
Baca Juga: Pengelolaan Kepadatan Kandang Ayam Broiler dan Petelur
Cara menghitung FCR ayam broiler tidak sulit untuk dilakukan karena Anda hanya membutuhkan data total bobot ayam broiler dan total seluruh pakan yang dikonsumsi.
Adapun metode penghitungan FCR ayam broiler yaitu sebagai berikut:
FCR = Jumlah konsumsi pakan (kg) : Total berat ayam (kg)
Adapun contoh penghitungannya yaitu sebagai berikut:
Sebuah peternakan ayam broiler mempunyai 5.000 ekor ayam yang umurnya 30 hari dengan berat rata-ratanya 2 kg. Sedangkan total pakan yang dibabiskan yaitu sebanyak 258 sak.
Adapun 1 sak pakan berjumlah 50 kg, sehingga total pakan yang dikonsumsi adalah 12.900 kg (258 sak x 50 kg).
Mengacu pada kasus tersebut, maka data-data yang bisa didapatkan yaitu sebagai berikut:
FCR = Total pakan yang dikonsumsi (kg) : Total berat ayam
FCR = 12.900 kg : 10.000 kg =1,29
Berdasarkan hitungan tersebut, FCR peternakan tersebut cukup sesuai karena masih di bawah standar.
Ayam broiler Ross yang umurnya sekitar 28-35 hari mempunyai standar FCR 1,445 sedangkan untuk ayam jenis Cobb mempunyai standar 1,447.
Sebuah peternakan memiliki 1.000 ekor ayam broiler berumur 16 hari. Bobot rata-rata dari ayam tersebut adalah 1,8 kg. Sedangkan total pakan yang dikonsumsi ayam adalah 51 sak atau setara dengan 2.550 kg (51 sak x 50 kg).
Sehingga, ringkasan data yang didapatkan yaitu sebagai berikut:
FCR = Total konsumsi pakan : Total bobot ayam
FCR = 2.550 kg : 1.800 kg = 1,417
Mengacu pada perhitungan tersebut, bisa diketahui bahwa FCR dari peternakan tersebut adalah 1,417.
Dalam standar FCR, ayam broiler yang berumur 14-21 memiliki FCR 1,33 untuk jenis Cobb. Sedangkan untuk jenis Ross memiliki FCR 1,312. Jadi budidaya ayam broiler milik peternakan tersebut lebih besar.
Baca Juga: Bingung Menentukan Umur Panen Ayam Broiler? Ini Tipsnya!
Setelah menyimak pemaparan di atas, bisa disimpulkan bahwa cara menghitung FCR ayam broiler sangat penting untuk dilakukan. Dengan begitu, Anda bisa mengevaluasi efisiensi pakan dalam peternakan Anda dan melakukan perubahan yang diperlukan.
Untuk bisa mendapatkan DOC ayam broiler yang memiliki FCR yang bagus, Anda bisa memilih DOC yang berkualitas. Selain FCR yang bagus, pastikan DOC yang Anda beli berasal dari indukan yang sehat dan kuat.
PT Putra Perkasa Genetika (PPG) merupakan pembibit unggas yang mengombinasikan teknologi terkini dan pengalaman para ahli bertahun-tahun dalam menghasilkan bibit ayam (DOC), bibit bebek (DOD) hingga bibit puyuh (DOQ) dengan kualitas terbaik.
Segera kunjungi halaman produk peternakan PPG untuk informasi lebih lanjut mengenai perlengkapan peternakan untuk Anda.