Para peternak ayam broiler atau pedaging biasanya akan berusaha keras agar bisa mendapatkan banyak keuntungan. Sayangnya, penyakit yang menyerang ayam, seperti CRD ayam membuat keuntungan menurun secara drastis bahkan mengakibatkan kerugian yang cukup besar.
CRD atau chronic respiratory disease termasuk salah satu jenis penyakit pada ayam yang wajib menjadi perhatian serius setiap peternak ayam. Penyakit ini bisa menyebar luas dan mengakibatkan semakin banyak ayam yang terkena penyakit ini. Bagaimana caranya mengatasi dan mencegah CRD?
Baca Juga: Waspadai 7 Penyakit Ayam Broiler Berbahaya Ini!
CRD merupakan suatu penyakit yang muncul karena bakteri MG atau Mycoplasma gallisepticum. Bakteri tersebut mengakibatkan suatu penyakit yang akhirnya menyerang bagian pernapasan ayam. Dalam kondisi normal, sebenarnya ada sistem pertahanan alami pada saluran pernapasan ayam sejak lahir.
Sistem pertahanan ini berupa permukaan saluran pernapasan yang memiliki lapisan pelindung mukosa dengan silia atau bulu geta, serta mukus yang fungsinya adalah untuk menyaring udara. Namun, lapisan mukosa dan silia ini akan menjadi tidak stabil ketika ayam menghirup terlalu banyak amonia dalam kandang.
Jika mukosa dan silia rusak, bakteri MG pun akan menempel di saluran pernapasan serta merusak sel. Aliran darah di bagian yang terkena infeksi akan meningkat dan akhirnya terjadi radang. Bakteri yang terbawa aliran darah akan masuk ke kantung udara, hidup, serta berkembang di sana.
CRD bisa menjangkiti ayam dari segala jenis umur. CRD juga bisa memunculkan pernapasan akut, terutama pada ayam yang usianya masih muda. Ayam petelur yang terjangkiti CRD ayam bisa terkena berbagai dampak negatif. Misalnya kualitas dan jumlah telur yang dihasilkan menurun drastis.
Mengenai gejalanya, berbagai ciri menunjukkan bahwa ayam terkena penyakit CRD. Beberapa ciri yang sebaiknya diwaspadai oleh setiap peternak antara lain:
1. Gejala Klinis
Kesulitan bernapas merupakan gejala yang paling sering muncul pada ayam yang diternakkan. Gejala klinis lainnya adalah ayam mulai mengeluarkan suara seperti ngorok dan keluar lendir dari hidungnya. Selain itu, ada juga gejala lain seperti mata berair dan bengkak.
Konsumsi ransum yang menurun juga akan terjadi, kemudian bobot badan ayam akan terjun bebas. Ayam yang mengalami CRD juga akan terkena gangguan lain, seperti penurunan produksi telur atau gangguan pertumbuhan.
2. Gejala Komplikasi
Jika CRD ayam broiler sudah berkomplikasi, misalnya dengan colibacillosis, ayam yang masih muda biasanya akan menggigil, tidak nafsu makan, serta berat badan menurun. Anak ayam akan lebih suka bergerombol mendekati pemanas.
3. Perubahan Anatomi
Rongga serta sinus hidung ayam akan mulai mengeluarkan lendir. Kalau terjadi untuk periode yang lama, lendir yang keluar akan berwarna kuning serta mempunyai konsistensi menyerupai keju. Kantung udara ayam juga akan mengandung lendir dan berubah warna menjadi keruh.
Memang, penyebab utama ayam ternak bisa terjangkiti CRD adalah bakteri MG. Tapi bagaimana bakteri tersebut sampai masuk ke dalam ayam dan mempengaruhi pernapasannya?
1. Penumpukan feses
Feses yang menumpuk dalam kandang ayam akan membuat kondisi udara menjadi buruk sehingga kadar amonia pun semakin meningkat. Dalam kondisi aman, kadar amonia tidak boleh melebihi 20 ppm. Pada kadar 25 hingga 30 ppm. Amonia bisa menyebabkan iritasi di saluran pernapasan ayam.
2. Kualitas brooding
Pemanas atau brooding harus diperhatikan kualitasnya, terutama untuk mendukung kesehatan dan perkembangan anak ayam. Selain itu, pastikan untuk menyediakan kandang dengan sistem buka tutup tirai untuk mendukung kandang yang lebih sehat dan aman dari penyakit apapun.
Untuk informasi lebih lengkap terkait brooding, cek artikel berikut ini “Perhatikan Masa Brooding Ayam Petelur Ini!“.
CRD pada ayam dapat juga disebabkan disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, dan jamur. Beberapa patogen yang umumnya terlibat dalam CRD meliputi:
Penyakit CRD yang sangat berbahaya bagi ayam ternak ini menular melalui dua cara. Cara yang pertama adalah secara vertikal dan cara yang kedua adalah horizontal.
1. Penularan vertikal
Metode penularan yang satu ini berawal dari induk ayam yang sudah terinfeksi CRD. Kemungkinan besar, induk yang terinfeksi akan menghasilkan telur yang terinfeksi juga, sehingga anak ayam yang lahir akan mendapatkan penyakit CRD yang sama.
2. Penularan horizontal
Ayam yang terkena infeksi CRD juga bisa menularkan penyakitnya kepada ayam lainnya yang masih dalam kondisi sehat. Hal ini akan memicu penularan berantai sehingga banyak ayam bisa mengalami CRD. Selain kontak antar ayam, penularan bisa terjadi melalui peralatan yang terkontaminasi.
Untuk bisa mencegah penyakit ini, Anda bisa memulainya dengan memilih bibit ayam yang berkualitas, seperti DOC PPG. Cek halaman produk kami untuk informasi bibit ayam lebih lanjut.
Penanganan CRD wajib dilakukan sesegera mungkin agar ayam yang belum terjangkiti tidak mempunyai kesempatan untuk merasakan CRD. Ada dua metode pengobatan untuk penyakit ini, yaitu:
1. Memilih antibiotik yang tepat
MG tidak bisa dibunuh hanya dengan antibiotik. Umumnya, antibiotik hanya akan merusak serta menghambat terbentuknya dinding sel. Sayangnya, bakteri MG tidak memiliki dinding sel di tubuhnya sehingga tidak semua antibiotik dapat mengobati penyakit ini.
OIeh karena itu, perlu antibiotik yang bisa bekerja di bagian inti sel dan membran, khususnya yang aktif dalam menghambat terbentuknya protein dan asam folat bakteri. Antibiotik yang cocok untuk mengatasi CRD ayam adalah tetracycline, makroida, dan fluoroquinolone.
2. Mengaplikasikan antibiotik tepat waktu
Agar pengobatan bisa berjalan lebih efektif, peternak wajib menyediakan antibiotik pada waktu yang tepat. Antibiotik wajib ada di dalam tubuh ayam 24 jam penuh sehingga bakteri bisa dibasmi dengan lebih maksimal. Berikan antibiotik setidaknya dua kali setiap harinya.
Pertama, berikan antibiotik di pagi hingga siang hari, antara jam 6 sampai jam 12 siang. Kemudian lakukan pemberian kedua pada siang hingga sore hari, antara jam 12 siang hingga jam 6 sore.
Selain memberikan obat untuk CRD pada ayam yang terserang penyakit ini, peternak juga perlu melakukan pencegahan sehingga nantinya tidak ada lagi ayam-ayam yang terserang CRD. Beberapa tindakan yang wajib dilakukan antara lain:
Peternak wajib menjaga kebersihan litter dan memastikan bahwa litter selalu kering, khususnya saat memasuki musim hujan. Litter yang kotor dan basah akan mendukung pertumbuhan berbagai penyakit, termasuk penyakit pencernaan dan pernapasan.
Litter menjadi tempat berkembang parasit, virus, dan bakteri. Bolak-balik liter secara teratur, kurang lebih 3 hingga 4 hari sekali. Jika ada gumpalan pada litter, segera buang gumpalan atau tutupi dengan litter yang baru.
Jangan mengisi kandang dengan ayam lebih dari 6 hingga 8 ekor per meter persegi. Angka tersebut adalah untuk ayam pedaging yang sudah dewasa. Sedangkan untuk ayam petelur, tiap meter persegi kandang hanya boleh berisi hingga 12 ekor petelur dalam fase grower.
Kandang yang terlalu penuh berarti jumlah kotoran akan semakin banyak. Jika litter tidak mampu menampung seluruh kotoran tersebut, maka kadar amonia dalam kandang akan meningkat dan saluran pernapasan ayam bisa mengalami iritasi.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai tingkat kepadatan kandang ayam yang baik, cek artikel berikut “Pengelolaan Kepadatan Kandang Ayam Broiler dan Petelur“.
Vaksinasi adalah salah satu strategi utama dalam pengendalian CRD. Vaksin yang efektif dapat membantu mengurangi keparahan penyakit dan menekan penyebaran infeksi dalam populasi ayam.
Prinsip-prinsip biosekuriti yang ketat harus diterapkan di semua peternakan ayam untuk mencegah masuknya patogen penyebab CRD. Langkah-langkah biosekuriti meliputi pembatasan akses, penggunaan pakaian pelindung, dan desinfeksi kandang secara teratur.
Pemantauan kesehatan yang teratur dan pemantauan gejala CRD sangat penting. Ayam yang menunjukkan gejala penyakit harus segera diisolasi dan diuji untuk mengidentifikasi penyebabnya.
Memberikan nutrisi yang seimbang dan berkualitas tinggi kepada ayam dapat meningkatkan kekebalan tubuh mereka dan membantu mereka melawan infeksi.
CRD ayam merupakan penyakit serius yang penyebarannya bisa secara horizontal dan vertikal. Peternak perlu mengusahakan yang terbaik dalam mengobati yang terjangkit dan mencegah penularan CRD pada yang sehat. Ikuti semua metode di atas untuk menyelamatkan ternak Anda dari serangan CRD.
Selain itu, Anda juga bisa mencegah penyakit dengan memilih bibit ayam unggulan yang memiliki sistem kekebalan tubuh kuat, seperti misalnya bibit ayam dari PT Putra Perkasa Genetika (PPG). PPG merupakan pembibit unggas yang telah bersaing di ranah regional maupun global.
Dengan pengalaman bertahun-tahun dan teknologi terkini, PPG berhasil menghasilkan bibit unggas berkualitas terbaik. Kunjungi halaman produk PPG untuk informasi selengkapnya.
Reference: