Menjaga ayam dari berbagai penyakit merupakan salah satu tugas penting bagi seorang peternak. Baru-baru ini ada sebuah penyakit baru yang mengancam ayam-ayam ternak, yaitu virus chicken anemia syndrome (CAS).
Seorang peternak sebaiknya memahami seluk beluk penyakit ini secara mendalam. Pasalnya, penyakit ini dapat menyebabkan angka kematian yang cukup tinggi pada ayam yang akan merugikan para peternak.
Sebelum membahas lebih dalam mengenai penyebab, gejala, dan cara pencegahannya, sebaiknya pahami dulu apa itu CAS.
CAS merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus atau bisa disebut viral, umumnya menyerang ayam berusia muda. Penyakit CAS ini tergolong akut dan ditandai dengan kemunculan anemia aplastika.
Perlu diketahui bahwa anemia aplastika merupakan kondisi di mana sumsum tulang tidak memiliki kemampuan untuk memproduksi sel darah merah dalam jumlah yang cukup. Selain itu, CAS juga ditandai dengan kerusakan pada jaringan (nekrosis) organ limfoid.
Di dalam tubuh unggas, khususnya ayam, terdapat organ limfoid yang memiliki peran dalam hal kekebalan tubuh. Gejala CAS menekan sistem kekebalan tubuh ayam atau imunosupresif. Akibatnya, muncul infeksi lain yang disebabkan oleh jamur, bakteri, hingga virus.
Virus chicken anemia ini termasuk sulit untuk ditangani karena memiliki tingkat resisten tinggi terhadap perlakukan kimiawi dan fisik. Hal ini diperparah dengan penyebarannya yang sudah sampai di seluruh dunia.
Penyakit CAS pada ayam disebabkan oleh Chicken Anemia Agent atau CAA. Ini merupakan bagian dari circovirus yang berpotensi untuk menyerang ayam muda berusia kurang dari 14 hari.
Penyebarannya terjadi sangat cepat di satu kelompok ayam. Penularan antara satu ayam ke ayam lainnya disebut dengan penularan horizontal.
Selain itu, CAS juga bisa menular secara vertikal, yaitu penularan dengan media telur. Menariknya, kasus penularan secara vertikal ini selalu dominan dalam kasus CAS. Secara alamiah, penularan secara vertikal bisa terjadi dalam kurun waktu 3 sampai 6 minggu.
Masa inkubasi virus chicken anemia terjadi dalam kurun waktu 10 hingga 14 hari. Kasus kematian mulai ditemukan pada hari ke 12 hingga hari ke 14 setelah inokulasi.
Ayam yang terinfeksi oleh virus CAS tidak akan langsung memperlihatkan gejala yang jelas. Namun produksi telurnya akan mulai menurun dan semakin menurun. Selain itu, fertilitas dan daya tetas dari telur yang dihasilkan juga bermasalah.
Selain itu, ada gejala lebih detail yang biasanya terjadi pada ayam terinfeksi CAS. Berikut ini adalah beberapa gejala yang dimaksud.
Kalau sudah muncul gejala seperti yang sudah disebutkan di atas, sebaiknya segera lakukan pengobatan agar akibatnya tidak terlalu fatal. Simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui langkah pengobatan serta pencegahan CAS.
Pengobatan bisa dilakukan dengan pemberian obat antibiotik. Obat ini memiliki fungsi untuk mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi sekunder pada ayam. Selain itu, pemberian antibiotik juga dapat menurunkan kasus infeksi.
Di atas sudah dijelaskan tentang langkah untuk mengobati ayam yang sudah terlanjur terinfeksi oleh Chicken Anemia Syndrome. Selain itu, penting juga untuk memahami bagaimana langkah-langkah pencegahan agar infeksi tidak terulang kembali.
Vaksinasi bisa diberikan kepada ayam beberapa minggu sebelum masuk masa produksi. Idealnya, penyuntikan vaksin dilakukan ketika ayam berusia 6 minggu atau 42 hari.
Induk ayam yang sudah di vaksin akan memperkecil kemungkinan penularan penyakit CAS pada anak-anak ayam. Karena penyuntikan ini menggunakan vaksin hidup, vaksinasi hanya dianjurkan di negara-negara yang memang terdapat kasus CAS.
Di Indonesia sendiri, penyuntikan vaksin CAV dilakukan pada peternakan jenis pembibitan. Adapun jenis yang dipakai adalah vaksin aktif komersial dari luar negeri.
Penyuntikan vaksin dilakukan secara intramuskular. Dosis vaksin yang diberikan kepada ayam berbeda-beda, tergantung dari aturan yang diberikan oleh produsen.
Untuk penjelasan lebih rinci mengenai vaksin pada ayam, kunjungi artikel PPG berikut “Perlukah Memberikan Vaksin Pada Ayam?“.
Untuk mengurangi kemungkinan penularan chicken anemia syndrome dari luar kandang, bisa juga menerapkan model kandang tertutup. Namun populasi di kandang jenis ini tidak boleh terlalu padat agar tidak terjadi penularan horizontal.
Untuk menekan pertumbuhan virus CAS di dalam kandang ayam, peternak bisa melakukan upaya sanitasi, biosekuriti, dan memastikan kandang tetap higienis.
Langkah ini memang tidak benar-benar membuat virus CAS musnah. Namun bisa dilakukan untuk menekan dan mengurangi angka pertumbuhannya. Sehingga infeksi penyakit anemia pada ayam bisa berkurang.
Chicken anemia merupakan salah satu penyakit yang mudah menyebar dan berakibat fatal. Oleh sebab itu, peternak wajib mempersiapkan langkah-langkah pencegahan. Mulai dari mempersiapkan kandang hingga melakukan vaksinasi.
Dengan misi untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia dan kesejahteraan peternak lokal, PT Putra Perkasa Genetika (PPG) berupaya menghasilkan bibit unggas terbaik.
Didukung pengalaman bertahun-tahun dan teknologi terkini, PPG telah menjadi pembibit unggas yang bersaing dalam skala regional maupun internasional. Dapatkan berbagai pilihan DOC ayam, DOD bebek, dan berbagai perlengkapan peternakan terbaik hanya dari PPG.
Segera kunjungi halaman produk PPG untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan.