Ayam broiler merupakan hewan ternak favorit banyak orang. Namun, terkadang hewan ternak dapat terserang penyakit secara tiba-tiba. Untuk itu, peternak harus paham cara pemberian obat pada ayam broiler agar bisa mengatasi penyakit yang dialami.
Terkadang peternak masih awam dengan penggunaan berbagai jenis obat. Karena hal ini, ayam ternak tidak kunjung sembuh sehingga produktivitasnya juga ikut terganggu. Mengetahui prinsip pengobatan menjadi hal utama yang penting bagi peternak.
Biasanya, dalam kemasan obat sudah tertulis dengan jelas informasi penggunaannya. Ada beberapa poin penting yang patut menjadi perhatian dalam melakukan pengobatan, sehingga hasilnya nanti akan lebih optimal.
Lalu, seperti apa pemakaian obat yang tepat bagi ternak ayam?
Baca Juga: Waspadai 7 Penyakit Ayam Broiler Berbahaya Ini!
Pemberian obat pada ayam yang terserang penyakit tidak boleh sembarangan. Pahami beberapa cara pemberian obat pada ayam broiler berikut agar tidak memperburuk kondisi hewan ternak.
Mengetahui gejala penyakit hewan ternak akan membantu mengarahkan Anda pada penanganan penyakit yang bisa sembuh dengan obat tersebut. Namun, Anda juga perlu membuat diagnosa dengan tepat.
Agar bisa mendiagnosa dengan tepat, maka perlu mencari informasi selengkap mungkin. Setelah memperoleh diagnosa, lalu mencari obat yang tepat sesuai indikasinya. Pahami bahwa setiap jenis obat mempunyai efek yang berbeda serta sangat spesifik untuk mengatasi penyakit tertentu.
Contohnya ketika mengobati penyakit CRD, maka Anda perlu memahami bahwa Mycoplasma tidak bisa teratasi dengan antibiotik yang fungsinya untuk menghambat proses pembentukan dinding sel. Hal ini karena Mycoplasma tidak memiliki dinding sel.
Untuk itu, Anda perlu memberikan antibiotik yang mampu bekerja pada membran serta inti sel. Khususnya yang bekerja secara aktif dalam menghambat protein bakteri Mycoplasma serta pembentukan asam folat.
Hal penting berikutnya adalah memperhatikan dosis penggunaan obat. Saat obat memasuki organ tubuh sumber penyakit, maka jumlahnya harus cukup. Apabila jumlahnya kurang, maka bibit penyakit tidak bisa dibasmi dengan tuntas.
Hal ini karena produsen obat sudah memperhitungkan dosisnya, sehingga pemberian obat kepada ayam harus sesuai dengan aturan dan dosis yang dianjurkan.
Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan waktu pemberian obat. Biasanya, waktu terbaik yaitu sebanyak 2 kali dalam sehari. Dengan memperhatikan waktu pemberian obat, maka Anda bisa mempertahankan kadar obat dalam tubuh ayam, dan obat akan bekerja secara efektif dalam membunuh penyakit.
Obat biasanya memiliki aturan pakai serta anjurannya masing-masing. Misalnya dalam obat tertera anjuran “diberikan selama 3 hari berturut-turut”. Anjuran tersebut mengharuskan peternak untuk memberikan obat selama 3 hari secara rutin supaya penyakit bisa sembuh hingga tuntas.
Dosis yang cukup serta waktu pemberian obat yang tepat menjadi poin penting dalam pengobatan. Apabila pemberian obat kurang dari waktu yang dianjurkan, maka bakteri bisa saja jadi kebal terhadap antibiotik tersebut.
Setelah pemberian obat, Anda juga perlu memperhatikan penyimpanan obat. Pastikan menyimpan obat di area tertutup, kering, rapat, serta terhindar dari paparan matahari secara langsung.
Jangan lupa menggunakan obat sesuai dengan urutan penyimpanannya. Maksudnya adalah obat yang pertama kali disimpan adalah obat yang nantinya digunakan terlebih dahulu.
Baca Juga: Vitamin Ayam Broiler: Rekomendasi dan Cara Pemberian
Untuk menjaga kesehatan ayam broiler, tidak cukup hanya dengan memahami cara pemberian obat, namun perlu juga penerapan biosecurity yang baik pada peternakan Anda.
Dalam menggeluti usaha ternak, pasti target akhirnya yaitu mencapai keuntungan. Keuntungan dapat dicapai secara maksimal apabila semua hewan ternak kondisinya sehat, sehingga dapat bereproduksi secara optimal.
Jadi, biosecurity merupakan segala tindakan yang menjadi pertahanan pertama dalam mengendalikan wabah serta pencegahan penularan penyakit pada hewan ternak. Biosecurity menjadi sebuah tindakan yang menjadi upaya pencegahan penyakit yang bisa masuk atau menyebar ke luar peternakan.
Penerapan biosecurity dalam peternakan dapat mengurangi resiko penyebaran mikroorganisme yang bisa menjadi ancaman penyakit pada hewan ternak, penerapan biosecurity secara ketat serta berkelanjutan dapat menentukan keberhasilan peternak dalam mengendalikan penyakit.
Adapun tips biosecurity yang tepat dan bisa Anda lakukan untuk mendukung cara pemberian obat pada ayam broiler yang tepat, yaitu:
1. Melakukan Isolasi atau Pemisahan
Tindakan isolasi mampu mencegah terjadinya kontak antara hewan di suatu area. Tindakan penting yang harus diperhatikan yaitu meminimalisir terjadinya kontak dengan hewan lain.
Adapun tindakan lainnya yaitu memisahkan antara hewan yang sakit dengan hewan yang sehat, memisahkan hewan ternak yang lama dengan hewan yang baru, serta memisahkan berdasarkan umur.
2. Melakukan Pembersihan serta Desinfeksi
Kandang harus secara teratur dibersihkan Lakukan pembersihan kandang secara rutin, minimal sekali dalam seminggu. Jangan lupa untuk lakukan desinfeksi. Desinfeksi sendiri adalah sebuah proses pembasmian pertumbuhan mikroba yang dapat menjadi penyebab penyakit.
Adapun kriteria desinfektan yang baik yaitu tidak meninggalkan bau dan warna, tidak korosif, serta tidak toksik dengan hewan ataupun manusia.
3. Pengendalian Lalu Lintas Peternakan
Maksud dari pengendalian lalu lintas antara lain pengendalian lalu lintas hewan, manusia, peralatan, serta kendaraan keluar masuk di area peternakan untuk mencegah penyebaran serta penularan penyakit.
Kontrol lalu lintas ini penting untuk meminimalisir terjadinya kontaminasi pada hewan, peralatan, hingga pakan ternak. Untuk itu, semuanya perlu dilakukan desinfeksi terlebih dahulu.
4. Pengendalian Hewan serta Hama
Tips berikutnya adalah pengendalian hama seperti tikus ataupun serangga yang bisa menjadi faktor yang dapat menyebarkan penyakit. Penting juga menjauhkan hewan ternak dari kucing, anjing, atau hewan lainnya. Sebaiknya jauhkan hewan-hewan tersebut dari kandang ayam, supaya ayam terhindar dari penyakit.
5. Pembuangan Bangkai Hewan yang Mati
Bangkai hewan yang mati dapat menjadi penyebab berbagai penyakit. Untuk itu, Anda perlu membuang bangkai hewan dengan cara mengeluarkannya sesegera mungkin dari kandang.
Setelah itu, dikubur serta diberikan desinfektan guna menekan penyebaran virus. Jangan lupa cuci tangan apabila proses penguburan telah selesai.
Baca Juga: Bumblefoot pada Ayam: Penyebab, Gejala, Penanganan
Untuk menunjang keberhasilan dalam mengobati penyakit, maka perlu memahami cara pemberian obat pada ayam broiler dengan tepat serta menerapkan biosecurity yang baik.
Selain itu, Anda juga bisa mencegah ayam terserang penyakit sejak dari pemilihan bibit ayam. Sebaiknya Anda memilih DOC ayam yang berkualitas dan memiliki daya tahan tubuh kuat seperti DOC Broiler Gunsi dari PPG.
PT Putra Perkasa Genetika (PPG) merupakan pembibit ayam dan bebek yang sudah memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam meneliti bibit unggas terbaik. DOC ayam PPG memiliki performa dan daya tahan tubuh tinggi, sehingga cocok untuk digunakan sebagai ayam pedaging.
Segera kunjungi halaman produk PPG untuk informasi selengkapnya mengenai DOC ayam dan DOD bebek.