Berbudidaya ayam petelur memang memiliki prospek cerah. Apalagi, mengingat telur adalah salah satu lauk favorit masyarakat Indonesia. Namun, faktanya ada banyak tantangan dalam beternak ayam. Salah satunya adalah saat ayam tidak bertelur. Lalu, bagaimana cara agar ayam cepat bertelur kembali?
Jika ada banyak ayam yang tidak memproduksi telur dalam rentang waktu cukup lama, tentu akan memberikan dampak signifikan pada bisnis yang Anda geluti. Oleh sebab itulah, Anda harus mengambil langkah cepat dalam mengatasinya, apalagi jika induk masih berada di usia produktif.
Baca Juga: Cara Ampuh Mengatasi Ayam Tidak Mau Bertelur!
Normalnya, ayam petelur bisa memproduksi 85%-100& telur per hari, khususnya setelah ayam memasuki usia 16 minggu. Sementara itu, akhir masa produksi telur ayam adalah usia 72 – 80 minggu. Ayam yang telah mencapai batas masa reproduksi telur disebut afkir.
Akan tetapi, jika produksi telur ayam mengalami penurunan signifikan sebelum usia di atas, berarti ada sesuatu yang salah pada ayam tersebut. Dibawah ini adalah faktor penyebab ayam cepat afkir:
Salah satu penyebab ayam tidak memproduksi telur, padahal masih dalam usia produktif bisa dikarenakan faktor genetik yang kurang berkualitas. Ayam dengan genetika buruk dapat dilihat dari berat badan, kondisi kesehatan, dan kualitas maupun kuantitas telur yang dihasilkan.
Istilah Sindrom Slow Growth mengacu pada gangguan pertumbuhan ayam. Hal ini cukup umum terjadi di peternakan ayam. Gejala yang muncul biasanya adalah berupa fisik ayam terlihat kate. Selain itu, ayam dengan Sindrom Slow Growth juga mempunyai imunitas rendah, sehingga rentan terkena penyakit.
Penyebab Sindrom Slow Growth sangat beragam, mulai dari kesalahan perawatan, infeksi penyakit, genetic, hingga paparan virus, jamur, bakteri, dan protozoa. Untuk mengatasinya, maka Anda harus memberikan perawatan khusus.
Berdasarkan penularannya, factor penyebab ayam berhenti bertelur dikategorikan menjadi 2 macam, yaitu infeksius dan non infeksius. Berikut penjelasan lengkapnya:
Meliputi penyakit menular akibat paparan virus, jamur, dan bakteri. Salah satunya adalah bakteri Clostridium Perfringens yang memicu penyakit Necrotic Enteritis atau peradangan pada usus. Ada juga penyakit Mikotoksin atau gangguan metabolisme yang disebabkan oleh jamur.
Selanjutnya, ada penyakit Koksidiosis yang menyebabkan feses ayam bercampur darah. Penyakit ini diakibatkan protozoa bernama Eimeria sp.
Mengacu pada faktor, seperti genetic (keturunan), perawatan yang salah, tingkat persaingan, usia, dan stress pada ayam. Biasanya, kondisi lingkungan dan perubahan suhu akan membuat ayam menjadi stress, sehingga tidak dapat memproduksi telur secara optimal.
Baca Juga: Ayam Tidak Mau Kawin? Segera Lakukan Hal Ini!
Untuk mengembalikan produktivitas ayam dalam menghasilkan telur, Anda bisa menerapkan beberapa cara mudah dan praktis seperti di bawah ini:
Jangan lupa, bahwa kualitas pemeliharaan ayam memberikan pengaruh besar terhadap kondisi kesehatan ayam. Supaya ayam tetap sehat, Anda dituntut dapat menjaga kebersihan kandang dan memberikan keamanan serta kenyamanan pada ayam, termasuk mengatur pencahayaan di kandang.
Saat produksi telur ayam semakin berkurang, salah satu cara yang bisa diterapkan adalah dengan memantau kondisi kesehatan induk ayam secara berkala. Perhatikan kondisi fisik dan perilakunya. Selain itu, pastikan area paruh, hidung, dan mata ayam bersih dari lendir dan kotoran,
Perlu diingat, bahwa nutrisi yang terkandung pada pakan memberikan pengaruh besar terhadap produktivitas ayam petelur. Oleh sebab itu, sebaiknya perhatikan jenis pakan yang akan diberikan pada ayam, pastikan telah sesuai dengan nutrisi yang dibutuhkan. Idealnya mengandung komposisi berikut:
Ayam petelur membutuhkan asupan protein dan energi tinggi yang merupakan komponen pembentuk telur. Apabila ayam kekurangan nutrisi, maka bisa berakibat pada penurunan produktivitas ayam.
Untuk memaksimalkan progress supaya ayam cepat bertelur, disarankan untuk memilih jenis pakan terbaik dengan kandungan nutrisi tinggi sesuai yang dibutuhkan induk ayam.
Di pasaran, Anda bisa dengan mudah aneka pilihan pakan ayam, seperti dedak, jagung giling, bungkil, tepung tulang, dan sebagainya. Namun, apakah, semua jenis pakan tersebut mengandung cukup nutrisi?
Untuk memudahkan pemilihan pakan, maka daftar pakan ayam beserta kandungan nutrisinya di bawah ini bisa dijadikan bahan pertimbangan:
Jenis Pakan | Protein | Kalsium | Metionin | Lisin | Energi |
Konsentrat | 33% | 11% | 0,9% | 0,4% | 2.800 Kal |
Dedak Padi | 11% | 0,06% | 0,29% | 0,51% | 1.900 Kal |
Jagung Giling | 8.90% | 0,01% | 0,18% | 0,16% | 3.200 Kal |
Agar ayam betina cepat bertelur lagi, maka Anda bisa memberikan suplemen tambahan. Saat ini ada banyak produk suplemen ayam yang dapat dibeli di toko online maupun offline.
Baca Juga: Apa Saja Kebutuhan Nutrisi Ayam Petelur?
Bagi penggiat usaha peternakan ayam petelur, tentu akan merasa panik saat produksi telur ayam mengalami penurunan cukup drastis. Namun, Anda tidak perlu panik. Agar ayam cepat bertelur kembali, maka bisa menerapkan beberapa tips di atas untuk mengatasi masalah tersebut.
Agar tidak mengalami masalah pada ayam seperti ini, Anda bisa mulai mencegahnya dari memilih DOC ayam yang berkualitas.
PT Putra Perkasa Genetika (PPG) merupakan pembibit unggas yang mengombinasikan teknologi terkini dan pengalaman para ahli bertahun-tahun dalam menghasilkan bibit ayam (DOC), bibit bebek (DOD) hingga bibit puyuh (DOQ) dengan kualitas terbaik.
Segera kunjungi halaman produk bibit unggas PPG untuk informasi lebih lanjut mengenai perlengkapan peternakan untuk Anda.