Daging ayam merupakan salah satu lauk favorit yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Selain harganya terjangkau, daging ayam juga mudah didapatkan, baik itu dalam bentuk segar maupun kemasan beku. Ayam frozen bisa menjadi alternatif pilihan mengkonsumsi ayam segar kapan saja.
Pada dasarnya, ayam beku aman untuk dikonsumsi karena telah melalui proses sesuai standar berlaku. Hanya saja, informasi mengenai ayam beku yang beredar di masyarakat terkesan kurang tepat. Sehingga tidak heran jika masih ada pihak yang beranggapan kalau ayam beku tidak layak dikonsumsi.
Baca Juga: 10+ Tips dan Cara Memilih Ayam Karkas yang Sehat
Tertarik untuk membeli ayam beku untuk stok lauk di rumah, tapi masih ragu karena tidak yakin dengan kualitas dan rasanya? Di bawah ini adalah beberapa fakta menarik seputar ayam beku dan ayam segar yang bisa Anda jadikan sebagai bahan referensi:
Anda mungkin sudah pernah mendengar bahwa kandungan gizi dalam ayam beku tidak sebanyak yang terdapat pada ayam segar. Hal tersebut sejatinya tidak benar. Karena proses pembekuan ayam tidak akan mengurangi gizi pada ayam. Dengan kata lain, ayam segar dan kemasan memiliki kandungan gizi sama.
Tentu Anda sudah bisa menyimpulkan, bahwa ayam beku mempunyai daya tahan penyimpanan lebih lama jika dibandingkan ayam segar. Pada suhu di bawah 18oC, ayam beku bisa bertahan selama 6 bulan.
Sementara itu, apabila disimpan pada pendingin dengan suhu dibawah 5oC, maka ayam mentah dapat bertahan hingga 9 bulan. Karena semakin dingin suhu chiller, semakin lambat pula perkembangan bakteri. Pada ayam matang beku, maka bisa bertahan sekitar 2 – 6 bulan.
Akan tetapi, semua hal di atas tidak berlaku pada ayam segar. Karena setelah proses pemotongan selesai dan ayam diletakkan pada suhu ruang, maka Anda harus segera mengolahnya. Normalnya, daging ayam segar hanya bisa bertahan selama 4 – 6 jam di suhu ruang. Karena pertumbuhan bakteri sangat cepat.
Hal ini juga dapat Anda jadikan sebagai acuan untuk mengetahui apakah ayam mengandung pengawet atau tidak. Sebab ayam segar yang bisa tahan lebih dari 6 jam jika dibiarkan pada suhu ruang biasanya mengandung bahan pengawet, seperti formalin yang berpotensi membahayakan kesehatan.
Umumnya, ayam beku diproduksi secara massal dalam jumlah banyak oleh Rumah Potong Ayam aka RPA. Produsen biasanya menerapkan proses penyembelihan modern dan higienis karena mengacu pada standar yang ditentukan BPOM dan MUI, sehingga kualitas dan kehalalan produk lebih terjamin.
Dalam prosesnya, ayam frozen food dibekukan menggunakan mesin blast yang dapat membekukan ayam secara cepat dan praktis. Sebab pembekuan dilakukan di suhu -20oC.
Sedangkan ayam segar yang biasa dijual di pasar biasanya disembelih dengan cara tradisional dan jumlah ayamnya juga tidak sebanyak RPA. Proses penyembelihan ayam manual juga tidak sekompleks yang dilakukan RPA. Setelah dipotong, ayam akan disiram air panas dan dimasukkan dalam mesin bubut.
Selanjutnya, ayam akan dipotong menjadi beberapa bagian sesuai permintaan dari konsumen. Umumnya, ayam baru akan disembelih jika ada pembeli.
Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai pemotongan ayam pedaging, cek artikel berikut “Langkah-langkah Pemotongan Ayam Pedaging“.
Ayam beku cenderung lebih higienis dibandingkan ayam segar. Pasalnya, ayam beku telah melalui proses pengolahan modern. Selain itu, sebelum dibekukan ayam akan ditiriskan terlebih dahulu hingga darah yang menempel benar-benar habis. Sehingga pertumbuhan bakteri dapat diminimalisir.
Sementara itu, ayam segar memiliki tingkat higienitas lebih rendah. Proses penyembelihan yang dilakukan secara manual membuat daging ayam lebih rentan dihinggapi kuman, bakteri, dan bahkan lalat. Apalagi, biasanya ayam segar masih mengandung darah dari sisa pemotongan.
Tidak sedikit orang yang masih meragukan citarasa dari ayam beku, meskipun belum pernah mencobanya. Padahal, sebenarnya tidak ada perbedaan rasa maupun tekstur antara ayam beku dan ayam segar.
Perbedaan hanya terletak pada tekstur dagingnya saja. Karena disimpan dalam pendingin, ayam beku memiliki tekstur lebih keras dibandingkan ayam segar. Akan tetapi, setelah proses thawing, maka tekstur ayam beku akan kembali lembut seperti fresh chicken.
Secara umum, terdapat dua cara mencairkan ayam beku sebelum dimasak, diantaranya adalah sebagai berikut:
Perlu diketahui, bahwa proses pembekuan bukan hanya dilakukan dengan tujuan menghambat pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri, tapi juga menjaga kandungan nutrisi, kualitas rasa dan tekstur, serta kesegaran daging ayam.
Harus diingat, sebaiknya hindari mencairkan ayam beku dengan cara menyiramkan air panas. Meskipun relatif cepat, namun teknik ini bisa mempengaruhi rasa dan tekstur daging ayam.
Baca Juga: Perbedaan Daging Ayam Pejantan dengan Kampung dan Negeri
Dari informasi di atas, dapat disimpulkan bahwa ayam frozen sama bagusnya dengan ayam segar yang baru disembelih. Dalam beberapa kasus, ayam beku memiliki kualitas lebih baik dibandingkan ayam segar karena minim terkena kontaminasi kuman dan bakteri yang rentan dialami oleh fresh chicken.
PT Putra Perkasa Genetika (PPG) merupakan pembibit unggas yang mengombinasikan teknologi terkini dan pengalaman para ahli bertahun-tahun dalam menghasilkan bibit unggas, pakan unggas, hingga telur ayam dengan kualitas terbaik. Segera kunjungi halaman produk peternakan PPG untuk informasi lebih lanjut mengenai perlengkapan peternakan untuk Anda.