Produksi telur ayam bisa mengalami penurunan ketika unggas tersebut mengalami asites. Apakah yang dimaksud dengan asites pada ayam? Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai penyakit tersebut, sebaiknya simak penjelasan yang akan diberikan di bawah ini.
Asites bisa menimbulkan kematian meskipun angkanya tidak tinggi. Hal ini cukup merugikan peternak, khususnya yang mengembangbiakkan ayam petelur. Pasalnya, produksi telur dapat menurun drastis ketika ayam terjangkit oleh gangguan tersebut.
Mengenal Asites pada Ayam
Asites sering disebut sebagai penyakit busung lapar atau kembung pada ayam. Ayam yang menderita penyakit ini bisa dikenali dengan mudah, yaitu tampak gemuk khususnya di area bawah tunggir. Saat dipegang, bagian tersebut akan terasa kenyal.
Ayam yang terkena penyakit ini mungkin akan tetap terlihat sehat dan tidak terganggu sedikit pun. Namun produksi telurnya akan menurun drastis. Pasalnya, bagian gembung di bagian bawah tunggir tersebut menghambat jalan keluarnya telur dari tubuh ayam.
Di lapangan, kasus asites atau busung lapar lebih sering menyerang ayam pedaging. Kasus pada ayam petelur justru lebih kecil angkanya. Sebenarnya, angka kasus asites juga tidak begitu tinggi, potensinya hanya 1% di setiap kandang.
Karena angka kasusnya kecil, tidak banyak peternak yang mengetahui penyakit satu ini dengan baik. Penyakit ini juga tergolong tidak menular sehingga tidak menimbulkan wabah seperti penyakit pada unggas lainnya.
Penyebabnya Asites pada Ayam
Ada beberapa hal yang membuat ayam terserang penyakit ini. Kedua penyebab tersebut akan dijelaskan secara lengkap di bawah ini.
● Faktor Genetik pada Ayam Broiler
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kasus asites lebih banyak terjadi pada ayam pedaging atau broiler ketimbang ayam petelur. Hal ini terjadi karena faktor genetik pada ayam broiler tersebut.
Pasalnya, ayam broiler sudah melewati seleksi ketat untuk bisa tumbuh dengan cepat dengan feed conversion ratio (FCR) rendah. Kondisi ini membuat ayam broiler lebih rentan mengidap penyakit ini.
Pertumbuhan yang cepat membutuhkan oksigen dan metabolisme tinggi. Jantung dipaksa bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Jika dipaksakan dalam jangka panjang, kinerja jantung akan menurun dan tidak lagi optimal.
Karena hal ini, jantung bisa bengkak dan paru-paru semakin tertekan. Akibatnya, ada pembendungan di hati. Akhirnya cairan plasma merembes ke rongga perut yang menyebabkan pembengkakan.
Berbeda dengan ayam yang memiliki tingkat FCR tinggi dan tumbuh lebih lambat. Biasanya, ayam yang seperti ini sangat jarang mengalami asites.
● Kekurangan Oksigen
Penyebab asites yang kedua adalah penyakit pada saluran napas ayam. Gangguan pada organ pernapasan dapat menyebabkan hipoksia atau kekurangan oksigen.
Kekurangan oksigen dalam tubuh ayam meningkatkan produksi cairan yang menimbun dan terakumulasi di rongga perut. Jika dibiarkan, cairan tersebut akan semakin banyak dan mengganggu metabolisme ayam.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan ayam kekurangan oksigen, antara lain:
- Peternakan berada di dataran tinggi yang mana kadar oksigen di ketinggian memang semakin berkurang.
- Kondisi udara di kandang kurang baik, kotor, dan tidak ada sirkulasi yang baik.
- Ventilasi kandang kurang memadai sehingga meningkatkan kadar debu, ammonia, dan karbondioksida di dalam kandang.
- Kelembapan udara tidak stabil.
Gejala Asites pada Ayam
Berikut adalah beberapa gejala yang kerap ditemui dalam kasus asites pada ayam.
- Perut ayam membesar, terutama di bagian belakang dekat dengan tunggir.
- Ayam murung dan tidak bergerak aktif seperti biasanya.
- Sulit bernapas
- Gelisah
- Muncul sianosis atau bercak kebiruan di kulit kepala
- Jengger mengkerut
- Kulit di bagian perut tampak kemerahan atau kecokelatan
- Kematian secara mendadak
Cairan di dalam perut ayam yang terkena penyakit ini terdiri dari dua jenis. Untuk asites yang tidak terinfeksi bakteri, cairannya jernih serta tidak memiliki bau. Sedangkan untuk kasus asites disertai infeksi bakteri, umumnya cairan memiliki warna abu-abu atau kehijauan serta berbau busuk.
Langkah Penanganan Asites pada Ayam
Jika mendapati ayam yang terkena asites, maka peternak harus memahami langkah-langkah penanganan yang tepat seperti di bawah ini.
Sampai saat ini memang masih belum ditemukan obat-obatan medis untuk menyembuhkan asites. Meski begitu, peternak bukan berarti hanya bisa diam dan membiarkan ayam yang sudah sakit.
Langkah paling tepat yang bisa dilakukan adalah memberikan vitamin C 500 ppm untuk meningkatkan daya tahan tubuh ayam. Langkah ini pernah tercatat keberhasilannya di Amerika. Selain itu, peternak juga disarankan untuk memberikan antibiotik untuk mencegah infeksi pada cairan.
Mencegah Asites di Kandang Ayam
Karena belum ditemukan obat-obatan untuk mengobati penyakit asites pada unggas, khususnya ayam, peternak sangat dianjurkan untuk melakukan pencegahan. Di bawah ini terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah asites.
- Melakukan vaksinasi untuk mencegah penyakit pernapasan akibat virus seperti AI, ND, dan IB. Pasalnya, sebagian besar kasus asites disebabkan oleh penyakit di saluran napas.
- Hindari pemberian pakan yang sudah tercemar oleh jamur, berbau tengik, dan teksturnya menggumpal.
- Berikan pakan dengan kandungan garam dan protein kasar yang cukup serta tidak terlalu tinggi.
- Jangan biarkan kandang terlalu padat populasi untuk mengurangi kemungkinan penularan penyakit.
- Berikan udara yang segar pada kandang dan pastikan ada ventilasi untuk pergantian udara. Bila perlu gunakan kipas di kandang untuk mengurangi kadar amonia.
- Gunakan pemanas atau brooder untuk kandang yang berada di dataran tinggi atau wilayah bersuhu udara dingin (di bawah 16 derajat celcius).
- Melakukan seleksi anak-anak ayam sebelum memulai proses peternakan. Untuk penjelasan lebih lanjut, cek artikel berikut “Mau Beli DOC Ayam? Pahami Tips dan Trik ini agar Tak Rugi!“.
Lakukan Pencegahan Asites pada Ayam
Berdasarkan penjelasan yang sudah diberikan di atas, bisa disimpulkan bahwa asites pada ayam dapat merugikan peternak. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah yang tepat untuk mencegah dan menanganinya.
Dalam memilih bibit ayam, pastikan Anda memilih DOC yang berkualitas, memiliki daya tahan tubuh kuat, serta berasal dari peternakan yang terpercaya, seperti PT Putra Perkasa Genetika.
Dengan misi untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia dan kesejahteraan peternak lokal, PT Putra Perkasa Genetika (PPG) berupaya menghasilkan bibit unggas terbaik.
Didukung pengalaman bertahun-tahun dan teknologi terkini, PPG telah menjadi pembibit unggas yang bersaing dalam skala regional maupun internasional. Dapatkan berbagai pilihan DOC ayam, DOD bebek, dan berbagai perlengkapan peternakan terbaik hanya dari PPG.
Segera kunjungi halaman produk PPG untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan.