Beberapa ratus tahun yang lalu, ayam Langshan sempat menjadi ras ayam yang hampir punah. Jenis ayam ini berasal dari kota Shanghai di China. Namun, sekarang ayam ini sudah menyebar ke berbagai negara.
Dengan kemampuan berkembangbiak yang bagus, tak heran jika ayam ini mengalami peningkatan jumlah populasi, khususnya di Selandia Baru.
Lalu, apa ciri khas dari ayam ini? Apa keunggulannya dibandingkan ras ayam lainnya? Dari pada semakin penasaran dengan ayam ini, yuk langsung saja simak pembahasan sebagai berikut!
Baca juga : Mengenal Ayam Plymouth Rock: Sejarah, Ciri, hingga Jenisnya
Ayam Langshan merupakan salah satu ras ayam tertua di dunia. Jenis ini pertama kali ditemukan di dataran Tiongkok Timur. Namanya berasal dari Gunung Langshan, yaitu gunung yang terletak di selatan Nantong, dekat Sungai Yangtze.
Ayam ini masuk ke dalam keluarga burung besar, ini yang menjadi alasan mengapa ukuran langshan cukup besar, dengan bulu hitam, ekor lebat dan leher panjang.
Berikut beberapa sejarah ayam ini di berbagai negara.
Inggris
Pada tahun 1872, Mayor F. T. Croad membawa ras ayam ini ke Inggris. Lalu, keponakannya yang bernama Miss A. C. Croad berusaha untuk mengembangkan ras ini di Inggris, dan menghasilkan jenis ayam Langshan baru, yang diberi nama Croad Langshan.
Croad Langshan asli berwarna hitam dengan kilau hijau cemerlang dan masih menjadi warna utama yang bertahan hingga saat ini
Lalu, upaya ini dilanjutkan dengan pembentukan Croad Langshan Club di Inggris pada tahun 1904. Meski populasinya menurun saat perang dunia kedua, jenis ayam ini tetap bertahan dengan bantuan Rare Poultry Society.
Amerika
Selain di Inggris, Ayam Langshan juga dibawa ke Amerika Utara pada tahun 1878, dan terdaftar pada standar di tahun 1883. Pada awalnya, jenis yang terdaftar pada standar adalah Langshan hitam.
Namun, pada tahun 1893, Langshan putih juga sudah mask ke dalam standar. Hingga pada 1987, jenis Langshan biru juga diterima dalam standar.
Jerman
Ayam ini juga dibawa ke Jerman pada tahun 1879, dan melahirkan jenis Langshan baru, yaitu Ayam Langshan Jerman.
Setelah berkembang di berbagai negara, ayam ini mulai diternak oleh masyarakat umum. Tetapi, The Livestock Conservancy memberikan status “Watch” terhadap ras ayam ini, sehingga cukup sulit untuk menemukan peternak yang memperjualbelikan ayam ini.
Meski iklim di Indonesia tropis dengan suhu yang cenderung hangat, Langshan tetap dapat hidup maksimal berkat tubuhnya yang mampu beradaptasi dengan cepat.
Langshan lebih sering dijadikan sebagai ayam hias karena sejumlah alasan. Salah satunya adalah karena memiliki postur tubuh yang tegap dan bulu lebat mengkilap.
Berikut beberapa ciri-ciri fisik Ayam Langshan yang dapat Anda perhatikan:
1. Tubuh Besar dan Daging Tebal
Tampilannya sekilas seperti ayam kampung, namun ukurannya lebih besar. Tubuhnya tegap dan leher panjang yang membuat ayam terlihat tinggi.
Langshan jantan dapat tumbuh hingga berbobot 4,3 kg, sedangkan Langshan betina sekitar 3,4 kg. Ekor ayam yang lebat dan berbentuk huruf U membuat tubuh ayam proporsional.
2. Telur Cokelat dan Ukurannya Besar
Telur yang dihasilkan berukuran besar. Sedangkan warnanya cenderung cokelat gelap dan terkadang sedikit keunguan.
3. Kaki Ayam Panjang dan Tertutup Bulu
Selain leher yang panjang, ayam ini tinggi berkat kakinya yang panjang. Bulu hitam menutupi sebagian besar kaki ayam. Sementara telapaknya berwarna merah muda dan kuku putih pucat.
4. Bulu Warna Hitam Kehijauan
Seperti yang disebutkan sebelumnya kalau ayam ini memiliki beberapa varietas. Jenis yang paling umum memiliki bulu hitam kehijauan.
Ada juga Langshan putih yang paruhnya berwarna biru tua. Sedangkan varietas Langshan biru memiliki paruh yang gelap dengan ujung putih kemerahan.
5. Produktivitas Standar
Dalam setahun, Langshan mampu menghasilkan 150 telur per tahun sejak umur 6 bulan. Meski demikian, ayam ini termasuk ayam yang pertumbuhannya lama. Produktivitas ini bertahan selama 6 tahun.
6. Butuh Tempat Luas untuk Hidup
Sebetulnya Langshan dapat hidup di mana saja, tetapi Langshan betina yang memiliki anak sebaiknya diletakkan di ruangan yang kecil. Tubuh Langshan yang besar dapat menimpa anak ayam dan mengakibatkan kematian.
Meski terkenal sebagai ayam hias yang memiliki keindahan, namun tetap saja ayam ini dapat memproduksi telur dan daging. Dengan bobot rata-rata Langshan dewasa sekitar 3-4 kg, tentunya daging dari ayam ini tebal dan empuk.
Ayam ini senang berlarian yang membuat dagingnya lebih padat. Rasa dagingnya pun gurih dan lembut saat dimasak. Karena hal ini Langshan sering diternakkan sebagai ayam pedaging. Tetapi ada juga yang menggunakannya sebagai ayam petelur.
Meski demikian, produktivitas telur ayam ini masih kalah dengan ayam petelur lain yang mampu menghasilkan hingga 200 telur per tahun.
Kebanyakan peternak memilih ayam ini sebagai petelur karena pemeliharaan yang mudah, serta dapat diternak di belakang rumah, kandang dan lingkungan lainnya.
Cek artikel berikut : 7 Langkah Membuat Kandang Ayam untuk Beternak
Belum banyak peternak yang menjual Ayam Langshan, meski pemeliharaannya mudah. Namun Anda bisa memilih DOC broiler yang tidak kalah produktif, seperti DOC Ayam Broiler Gunsi yang memiliki berbagai keunggulan dibanding bibit ayam lainnya.
PT Putra Perkasa Genetika (PT PPG) merupakan pembibit unggas yang berpengalaman dan mengedepankan teknologi peternakan terbaru.
Dengan pengalaman bertahun-tahun dan bantuan dari ahli di bidang pembibitan, PPG berhasil menjadi penghasil bibit ayam yang bersaing dalam skala global maupun regional.
Kunjungi halaman produk PPG untuk informasi lebih lanjut.
Sumber gambar: Backyard Poultry